Sementara itu, Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menyebut, capaian investasi tahun ini cukup fantastis, namun agak berat untuk mencapai target pada akhir tahun.
“Trendnya memang agak berat untuk Rp 1.200 triliun itu tercapai pada akhir tahun. Beratnya adalah shift pada serangan ketidakpastian di kuartal IV. Maka tantangannya ada di Investasi,†kata Tauhid kepada wartawan, Senin (31/10).
Dia menambahkan, ekonomi dunia sedang melambat, market juga turun, maka investor juga akan mencari safe haven, investasi yang lebih baik.
“Termasuk investor dari Amerika atau negara lain, kalau kondisi sedang tidak bagus, maka akan beralih ke sektor keuangan untuk sekarang ini,†katanya.
Meski agak berat tercapai, namun kabar baiknya BKPM mencatat kontribusi realisasi investasi PMA melonjak 44,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2021 lalu, yaitu sebesar Rp 479,3 triliun (53,7 persen).
"Ini karena Indonesia memiliki fundamental perekonomian yang sehat dan menarik bagi investor,†demikian Tauhid.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: