Hal ini lantaran ekonomi syariah adalah model bisnis yang telah mengglobal. Bahkan banyak negara non-Muslim justru menguasai pasar halal.
"
Economy syariah is not about religion. Itu bagian dari model bisnis yang telah mengglobal," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF) ke-9 bertajuk "Strategi Penguatan Ekosistem Halal Global dalam Upaya Mendukung Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Syariah Dunia" yang digelar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (7/10).
Pada kesempatan itu, Perry yang merupakan Ketua Dewan Pakar MES menyoroti banyaknya negara non-Muslim yang justru bisa menguasai pasar produk halal.
Misalnya Korea, Jepang, Thailand, Australia, dan bahkan Brasil, mampu menjadi pengekspor daging halal global. Sementara fashion halal diekspor oleh China.
"Jadi kalau kita bicara
halal and economy finance, bukan hanya masalah Islam (atau) non-Islam, tapi adalah model bisnis global," tekan Perry.
Seiring dengan bertumbuhnya umat Muslim dunia dan meningkatnya kebutuhan terhadap produk halal, maka model bisnis ekonomi dan keuangan syariah merupakan pilihan, termasuk untuk non-Muslim.
Jika mengacu pada data State of the Global Islamic Economy 2022, umat Muslim di dunia menghabiskan 2 triliun dolar AS pada 2021 di sektor-sektor industri halal, mulai dari makanan, farmasi, hingga pariwisata.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: