Direktur Risk Management Bank BTN, Setiyo Wibowo mengatakan, perseroan telah memperkirakan kenaikan harga BBM dan komoditas lain, serta peningkatan Fed Fund Rate.
Sebagai antisipasi, Bank BTN telah melakukan efisiensi melalui otomatisasi dan digitalisasi. Perseroan juga telah melakukan perbaikan proses bisnis dan menerapkan strategi segmentasi konsumen yang lebih baik.
“Kami telah melakukan berbagai strategi mitigasi berupa efisiensi dan penyaluran kredit yang
prudent sehingga kinerja kami
on track dan sampai akhir tahun tidak ada perubahan Rencana Bisnis Bank (RBB),†kata Setiyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/9).
Strategi lain, adalah dengan perbaikan sisi
Cost of Fund (CoF). Dalam satu tahun terakhir, Bank BTN telah menurunkan CoF hingga sekitar 120 basis poin sehingga memperbaiki penawaran bunga ke nasabah.
Bank BTN memandang pertumbuhan ekonomi ke depan masih cukup optimis, terutama di tengah penanganan pandemi yang semakin terkendali. Dikatakan Setiyo, kebutuhan terhadap rumah pun masih menunjukkan peningkatan.
“Kami perkirakan dengan ekonomi dan pandemi yang membaik, serta beberapa sektor telah kembali normal, maka kredit akan tetap sesuai target awal akan tumbuh di kisaran 9-10%,†tutup Setiyo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: