Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peningkatan Laba BUMN Tak Lepas dari Peran Sektor Pembiayaan Perumahan BTN

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 12 Juni 2022, 15:44 WIB
Peningkatan Laba BUMN Tak Lepas dari Peran Sektor Pembiayaan Perumahan BTN
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo/Net
rmol news logo Kinerja positif yang dicapai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, ikut menyumbang perolehan laba bersih BUMN yang melesat hingga 1.000 persen pada 2021. Selain meraih laba bersih, kinerja positif Bank BTN juga turut memberikan angin segar ke sektor perumahan yang memiliki multiplier effect ke 174 sektor lainnya.

Dikatakan Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo, di tengah gelombang pandemi yang belum mereda pada 2021, capaian kinerja positif tersebut juga didorong efisiensi dan transformasi yang dilakukan perseroan sejalan dengan arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Tidak hanya laba bersih, sebagai pemimpin pasar di sektor kredit perumahan, kinerja positif yang Bank BTN lakukan juga ikut mendongkrak sektor perumahan yang memiliki dampak ganda ke 174 sektor turunan lain,” ujar Haru Koesmahargyo di Jakarta, Minggu (13/6).

Hingga akhir 2021, kata dia, emiten perbankan dengan kode saham BBTN ini mencatatkan raihan laba bersih sebesar Rp 2,37 triliun atau naik 48,30 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Di tengah pandemi, Bank BTN juga mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp 274,83 triliun atau naik 5,66 persen yoy.

Sambungnya, kredit di sektor perumahan masih mendominasi portofolio kredit BBTN atau sebesar 89,08 persen. Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pun tercatat menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 8,25 persen yoy dari Rp 120,72 triliun pada 2020 menjadi Rp 130,68 triliun di 2021.

"Adapun, untuk produk KPR Subsidi, Bank BTN menawarkan uang muka ringan dari 1 persen, suku bunga tetap 5 persen, jangka waktu hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka senilai Rp 4 juta, serta bebas premi asuransi dan PPN," terangnya.

Sementara itu, masih kata Haru, Bank BTN juga terus menggelar transformasi baik di sisi digital, bisnis proses, hingga kantor cabang. Di sisi digital misalnya, perseroan terus memoles produk digital banking mulai dari BTN Mobile Banking, BTN Cash Management, e-Mitra BTN, BTN Properti, hingga rumahmurahbtn.

"Pada sisi bisnis proses, BTN membentuk pusat untuk kredit konsumer dan komersial agar lebih efisien. Selain itu, BTN juga fokus melakukan transformasi kantor cabang yang memprioritaskan penjualan dan pelayanan," tuturnya.

"Di samping itu, Bank BTN juga terus meningkatkan kemitraan dengan berbagai lembaga lainnya. Perseroan juga memperdalam kemitraan dengan perusahaan yang masuk dalam rantai pasok di sektor perumahan," imbuhnya.

Haru juga menjelaskan, transformasi tersebut tidak hanya sukses meningkatkan perolehan laba bersih Bank BTN, tapi juga meningkatkan efisiensi. Biaya dana BBTN sukses turun 21,31 persen yoy pada 2021 dari Rp 16,04 triliun menjadi Rp 12,62 triliun.

Begitu juga, beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan juga turun hingga 233 basis poin yoy pada 2021.

Lini bisnis syariah Bank BTN pun ikut mencatatkan kinerja positif. Per Desember 2021, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN menghasilkan laba bersih senilai Rp 185,20 miliar atau naik 37,33 yoy.

"Kenaikan tersebut disumbang kinerja penyaluran pembiayaan syariah senilai Rp 27,55 triliun atau naik 9,93 persen yoy," demikian Haru. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA