Dimensy.id
Apollo Solar Panel

ADB: Kemiskinan Ekstrem di Asia Tenggara Bertambah 4,7 Juta Orang Selama 2021

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 16 Maret 2022, 09:55 WIB
ADB: Kemiskinan Ekstrem di Asia Tenggara Bertambah 4,7 Juta Orang Selama 2021
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sebanyak 4,7 juta lebih banyak orang di Asia Tenggara jatuh ke lubang kemiskinan paling ekstrem akibat pandemi pada tahun 2021.

Data dari Asian Development Bank (ADB) pada Rabu (16/3) menyoroti melonjaknya orang yang dikategorikan dalam kemiskinan ekstrem di Asia Tenggara, atau mereka yang hidup dengan kurang dari 1,90 dolar AS per hari.

Pada tahun lalu, totalnya ada 3,7 persen dari 650 juta penduduk Asia Tenggara atau 24,3 juta orang yang berada dalam kategori tersebut.

Sebelum pandemi, angka kemiskinan ekstrem di Asia Tenggara telah menurun, dengan 14,9 juta pada 2019, turun dari 18 juta pada 2018, dan 21,2 juta pada 2017.

“Pandemi telah menyebabkan meluasnya pengangguran, memperburuk ketimpangan, dan meningkatkan tingkat kemiskinan, terutama di kalangan perempuan, pekerja muda, dan lansia di Asia Tenggara,” kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa, seperti dikutip Reuters.

ADB mengatakan ada 9,3 juta lebih sedikit pekerja yang dipekerjakan di Asia Tenggara pada tahun 2021 karena Covid-19 membatasi aktivitas ekonomi, membuat jutaan orang tidak bekerja.

Pada 2021, pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara diperkirakan 3 persen. Sementara untuk tahun ini diproyeksikan tumbuh 5,1 persen.

Kendati begitu, menyebarnya varian Omicron dapat memangkas prospek pertumbuhannya sebanyak 0,8 poin persentase. Selain itu, dampak ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina juga belum diperhitungkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA