Presiden Simac, Nur Rohman menyatakan, dirinya bersama Ketua Spektren Ahmad Syauqi Maruf Amin memiliki cita-cita program CBS dapat menjadi sentrum ekonomi pesantren yang terintegrasi.
Ia mengatakan bahwa pesantren memiliki tugas strategis. Ia berpandangan, keberadaan pesantren tidak bisa hanya dipandang memiliki mendidik santri, mendidik masyarakat dan dakwah Islam
rahmatan lil alamin.
Menurutnya, pesantren memiliki tugas lama yang harus dikerjakan hingga saat ini, yakni mengembangkan ekonomi keumatan.
Produk Program CBS yang dibuat oleh santri, dikatakan Rohman, adalah bentuk ikhtiyar santri dalam menjawab tantangan masalah ekonomi umat.
"Ekosistem CBS insyallah akan menjadi semangat bahwa santri pesantren juga punya andil besar dalam membangun ekonomi keumatan," demikian kata pengasuh Pesantren Technopreneur As Shofa ini kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (10/12).
Rohman menjelaskan bahwa CBS dibentuk untuk membangun kemandirian ekonomi umat melalui integrasi ekonomi melalui bisnis ritel.
Konsep yang dibangun dalam program CBS terdiri dari produk penyediaan barang dan jasa. Dengan sumber modal dari investor, CSR, pemerintah dan BUMN.
Ia menargetkan, pasar yang akan digarap adalah warung, pesantren, masyarakat, masjid dan pemerintah.
Untuk saat ini, CBS telah memiliki 5 ribu jaringan yang sudah berjalan dengan produk unggulannya Kopi Abah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.