Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wirausaha Indonesia Masih Sedikit, SBM-ITB Gelar Kegiatan BLAJAR

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 21 November 2021, 23:25 WIB
Wirausaha Indonesia Masih Sedikit, SBM-ITB Gelar Kegiatan BLAJAR
Kegiatan BLAJAR yang dilakukan oleh mahasiswa BLEMBA 28 Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB)/Ist
rmol news logo Masih rendahnya jumlah wirausaha di Indonesia membuat inspirasi mengenai kewirausahaan penting untuk dilakukan, khususnya pada generasi muda.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) Jakarta, yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi pasca sarjana program Business Leadership Executive MBA Angkatan 28 (“BLEMBA 28").

Bekerja sama dengan dengan Yayasan Jajan Pahala, mereka menggelar kegiatan BLEMBA Mengajar atau "BLAJAR". Selain mengajar, bermain dan berdonasi, mereka juga berbagi arti penting menabung dan inspirasi kewirausahaan.

Kegiatan BLAJAR sendiri dilakukan di Pondok Pesantren As-Shofiani yang berlokasi di Babelan, Bekasi Utara, pada Minggu (21/11), seperti dalam keterangan yang diterima redaksi.

Dalam kegiatan BLAJAR ini, BLEMBA 28 juga memberikan donasi melalui Yayasan Jajan Pahala kepada pihak pondok pesantren sebagai bentuk dukungan dari banyak pihak seperti mahasiswa, kampus SBM-ITB Jakarta, sponsor dan juga masyarakat umum yang berpartisipasi melalui pembukaan donasi.

BLAJAR, secara khusus, diinisiasi lantaran jumlah wirausaha di Indonesia terbilang masih rendah, yaitu hanya 3,47 persen dari total penduduk.

Sementara, jika melihat negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, tingkat kewirausahaanya sudah berada di sekitar 4,74 persen dan 4,26 persen, atau bahkan mencapai 8 persen di Singapura.

Padahal, Wakil Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menyampaikan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan fondasi dalam menyelamatkan pertumbuhan nasional dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Dengan banyaknya pengusaha, otomatis akan membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat mendukung upaya menuntaskan kemiskinan. Selain itu, acara ini memiliki tujuan untuk memperluas cakrawala siswa dan siswi di Pondok Pesantren As-Shofiani dan memotivasi mereka agar dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini,” ujar koordinator BLAJAR, Abi.

BLAJAR merupakan bagian dari kegiatan RISE atau “Raising The Spirit of Resiliency and Social Empowerment in The Middle of Challenges”.

Ketua panitia RISE, Matiinu menyebut tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap masyarakat di sekitar, serta mendukung gerakan yang telah dilakukan oleh banyak tokoh inspiratif.

Pengurus Pondok Pesantren As-Shofiani Ahmadi, Abi, menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini.

Setelah acara berakhir, Matiinu juga menyampaikan bahwa BLEMBA 28 juga akan mengadakan webinar pada Sabtu (27/11) bertajuk “EMPOWER-D: Empowerment and Resiliency” yang bertujuan untuk menghubungkan dan memfasilitasi pemberdayaan penyandang disabilitas untuk dapat memaksimalkan potensinya menuju kemandirian untuk bekerja dan berkontribusi kepada masyarakat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA