Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kantongi Komitmen PMN dan Pendanaan dari CDB, Proyek Kereta Cepat Langsung Tancap Gas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 01 November 2021, 10:29 WIB
Kantongi Komitmen PMN dan Pendanaan dari CDB, Proyek Kereta Cepat Langsung Tancap Gas
Ilustrasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung/Net
rmol news logo Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) bisa kembali tancap gas setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah terkait dengan penyertaan modal negara (PMN).

Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kini sudah mencapai lebih dari 79 persen.

“Bahkan saat ini, rangkaian kereta atau Electric Multiple Unit (EMU) untuk proyek tersebut sudah memasuki tahap produksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang di Qingdao, China, dengan sistem manajemen mutu terstandarisasi internasional ISO 9001,” jelasnya melalui keterangan tertulis, Senin (1/11).

Ditambahkan Dwiyana, masuknya investasi pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku leading konsorsium bakal mengakselerasi pengerjaan proyek setelah sempat tersendat akibat terdampak pandemi Covid-19.

Dwiyana kemudian merinci struktur pembiayaan KCJB, yaitu 75% dari nilai proyek dibiayai oleh China Development Bank (CDB) dan 25% dibiayai dari ekuitas konsorsium.

Dari 25% ekuitas tersebut, 60% berasal dari konsorsium Indonesia karena menjadi pemegang saham mayoritas. Sehingga pendanaan dari konsorsium Indonesia ini sekitar 15% dari total biaya proyek.

Sedangkan sisanya sebesar 85% dibiayai dari ekuitas dan pinjaman pihak China, tanpa adanya jaminan dari Pemerintah Indonesia.

Proyek KCJB sendiri masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun melalui kerja sama Indonesia dan China. Pengerjaan proyek ini menggunakan teknologi tinggi sehingga bisa menjadi suatu lompatan yang baik bagi Indonesia.

Terlebih, ada transfer knowledge dalam proyek ini, sehingga para pekerja di Indonesia memiliki kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya.

Progres pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, lanjut Dwiyana, juga cukup akseleratif.

Sekadar membandingkan, proyek serupa juga dibangun di India oleh konsorsium perusahaan asal Jepang. Akan tetapi, pengerjaan kereta cepat sejauh 508 kilometer itu macet.

Dilansir Indian Express, macetnya proyek kereta cepat di India itu akibat imbas pandemi Covid-19. Alhasil, pengerjaan proyek itu mundur dari rencana awal 2023 menjadi 2028. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA