Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kunjungi Markas Ericsson dan SAAB, Kepala Bappenas Petakan Potensi Bisnis Indonesia-Swedia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 28 Oktober 2021, 01:22 WIB
Kunjungi Markas Ericsson dan SAAB, Kepala Bappenas Petakan Potensi Bisnis Indonesia-Swedia
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat mengunjungi Svenska Aeroplan Aktiebolaget (SAAB) di Swedia/Ist
rmol news logo Dalam kunjungan ke Svenska Aeroplan Aktiebolaget (SAAB) dan Ericsson di Stockholm, Swedia, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa membahas masa depan kerja sama Indonesia-Swedia  yang melibatkan para pelaku bisnis.

SAAB merupakan perusahaan yang memproduksi alat-alat pertahanan untuk Swedia dan melayani pasar global melalui produk, layanan, dan solusi terkait kebutuhan pertahanan dan militer, termasuk untuk keamanan sipil. Sementara Ericsson sudah dikenal di Indonesia sebagai perusahaan penyedia layanan teknologi informasi dan komunikasi.

“Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Jerman, perdagangan Swedia dengan Indonesia masih jauh lebih rendah. Ada potensi besar untuk meningkatkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Swedia,” tutur Menteri Suharso, Selasa (26/10).

Saat ini, total perdagangan Indonesia-Swedia didominasi sektor nonmigas. Ekspor Indonesia ke Swedia masih didominasi oleh produk berbasis komoditas, seperti lemak dan minyak hewani juga nabati. Indonesia juga mengekspor pakaian jadi dan pakaian rajutan, alas kaki, serta furnitur.

Sementara itu, lima produk yang paling banyak diimpor Indonesia dari Swedia adalah peralatan mekanik, kendaraan selain kereta api, kertas dan kertas karton, pulp kayu, dan mesin.

Menurut Ketua Umum PPP ini, kondisi tersebut ke depan perlu diubah dengan mendorong lebih banyak kerja sama perdagangan dan investasi terkait produk-produk bernilai tambah tinggi, termasuk produk dengan kandungan teknologi tinggi.

Kerja sama perdagangan dan investasi ini dapat dikembangkan melalui penguatan investasi Swedia yang sudah ada di Indonesia. Foreign Direct Investment (FDI) dari Swedia terletak di Jawa Tengah, Jakarta, dan Nusa Tenggara Barat mencapai nilai tertinggi pada 2019, yang terdistribusi di Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Perluasan investasi juga dapat dilakukan sejalan dengan kebutuhan bersama untuk mendorong industrialisasi berbasis teknologi maju termasuk melalui penerapan industri 4.0 dan digitalisasi.

Selain mengunjungi Ericsson dan SAAB, Menteri Suharso juga berdialog dengan pelaku bisnis berbagai sektor pembangunan, meliputi Scania, Volvo, ASEA Brown Boveri (ABB), Swedish Energy Agency, Swedish Export Credit Corporation (SEK) dan Swedfund. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA