Dimensy.id
Apollo Solar Panel

GoTo Dapat Kucuran Dana Segar dari Abu Dhabi, Astra hingga Telkom Ketiban Untung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 27 Oktober 2021, 17:04 WIB
GoTo Dapat Kucuran Dana Segar dari Abu Dhabi, Astra hingga Telkom Ketiban Untung
Ilustrasi/Net
rmol news logo GoTo Group mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa. Lewat penggalangan dana pra-IPO pada pekan lalu, raksasa teknologi dalam negeri itu berhasil menggaet Abu Dhabi Investment Authority (ADIA).

ADIA dilaporkan sudah mengeluarkan investasi senilai 400 juta dolar AS untuk GoTo.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyebut, dana segar itu menjadi tambahan modal dan menaikkan valuasi GoTo.

"Secara kapitalisasi, masuknya dana dari investor tersebut juga akan bagus, dengan asumsi diperkirakan mencapai Rp 500 triliun, bisa menjadi nomor dua setelah BCA dan ini bisa menjadi penggerak pasar BEI," kata Wawan pada Selasa (26/10), seperti dikutip dalam keterangannya.

Menurut Reuters, valuasi GoTo saat ini sudah mencapai 32 miliar dolar AS. Dengan valuasi besar ini, investor lama GoTo diperkirakan akan turut mendapatkan keuntungan besar.

Beberapa investor lama GoTo itu seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), melalui anak perusahaannya Telkomsel, hingga Djarum melalui Global Digital Niaga.

Astra mengeluarkan investasi sebesar 250 juta dolar AS pada tahun 2018 di Gojek ketika valuasi perusahaan itu berkisar 3,5 hingga 4 miliar dolar AS.

Sekitar pada waktu yang bersamaan, Djarum juga memiliki nilai investasi sekitar 100 juta dolar AS kepada Gojek.

Sementara itu, Telkomsel bergabung ke Gojek sejak 2020 dengan beberapa kesempatan. Pertama, anak perusahaan Telkom ini menanamkan investasi sebesar 150 juta dolar AS, kemudian pada 2021 bertambah menjadi 450 juta dolar AS. Ketika itu, nilai valuasi Gojek diperkirakan sudah mencapai di atas 10 miliar dolar AS.

Pasca terbentuknya GoTo Group, persentase kepemilikan tiga konglomerasi bisnis di Indonesia itu berkurang. Namun, dengan terus melesatnya valuasi saham GoTo group, nilai investasi ketiga entitas tadi ditaksir sudah naik puluhan persen.

Dengan asumsi valuasi GoTo saat ini sebesar 30 miliar dolar AS, maka perkiraan IRR (Internal Rate of Return) yang telah diraup oleh Investor Institusional Domestik seperti Telkom Group yang hampir setahun masuk adalah sebesar 6,97 persen per bulan atau setara dengan 83,66 persen per annum.

Sedangkan Astra Internasional sebesar 32 persen per anum dan Djarum meraup 43 persen per annum. Mereka juga sudah diuntungkan dengan masuknya dana Pre-IPO. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA