Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Proyek Kereta Cepat Bisa Pacu Ekspansi Bisnis di Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 25 Oktober 2021, 23:58 WIB
Proyek Kereta Cepat Bisa Pacu Ekspansi Bisnis di Indonesia
Ilustrasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung/Net
RMOL.  Meski penuh kontroversi, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ternyata dinilai akan memacu ekspansi bisnis para pelaku usaha dari kawasan ibukota ke kawasan penyangga.

Hal ini bisa terjadi karena ada kemudahan akses transportasi dari Jakarta ke Bandung. Dengan hanya menempuh waktu perjalanan sekitar 30 menit, moda transportasi ini membuka peluang bagi kalangan pengusaha di Jakarta untuk melebarkan sayap bisnisnya di kawasan penyangga.

Menurut Gurubesar Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Ina Primiana, kereta cepat ini akan meningkatkan efisiensi bagi pelaku usaha.

"Dengan adanya kereta cepat tentu akan meningkat investasi baik di Jakarta maupun Bandung," kata Ina kepada wartawan, Senin (25/10).

Bahkan peluang ekspansi bisnis tidak hanya terbuka untuk Kota Bandung dan Jakarta saja, tetapi juga kawasan di sekitar stasiun pemberhentian, terutama di Karawang. Terlebih, Karawang selama ini menjadi salah satu pusat manufaktur di Tanah Air.

"Orang itu tentu akan investasi di Jawa Barat karena ada fasilitas kawasan industri. Makanya yang saya bilang sebelum kereta cepat (selesai) ini Jawa Barat mesti berbenah untuk membangun sejumlah kawasan industri daerah sekitar. Sehingga wilayah-wilayah yang dilewati kereta cepat ikut perkembangan," ucapnya.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung sendiri akan melintasi empat stasiun, yakni Stasiun Halim di Jakarta, Stasiun Karawang, Stasiun Hub di Padalarang, dan Stasiun Tegalluar, Bandung.

Ina menambahkan, jika waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung sangat singkat dan biaya yang dikenakan cukup murah, maka kalangan pelaku usaha memiliki banyak opsi untuk mengembangkan sayap bisnisnya.

Dalam jangka panjang, hal ini akan mendorong adanya pemerataan pusat bisnis dari yang selama ini terpusat di Jakarta menjadi menyebar ke daerah-daerah penyangga seperti Karawang dan Bandung.

"Jadi makanya perlu ada kawasan ekonomi khusus semisal untuk pariwisata, sehingga ekonominya berdampak langsung bagi masyarakat. Posisi kawasan itu juga harus bisa diperhatikan agar bisa kompetitif jangan sampai justru merugikan," paparnya.

Selain itu, dengan adanya KCJB, Jawa Barat juga akan menjadi penopang perekonomian nasional. Faktanya, kawasan ini selalu menempati peringkat pertama nasional berturut-turut sejak kuartal IV 2020 hingga kuartal II 2021.

"Selain itu dengan adanya kereta cepat juga membantu para pelaku bisnis untuk tertarik membangun bisnisnya di tempat lain, khususnya di Jawa Barat," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA