Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Serap Peluang Emas Ekonomi Digital Indonesia, Airlangga Dorong Digitalisasi Koperasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 23 Oktober 2021, 15:34 WIB
Serap Peluang Emas Ekonomi Digital Indonesia, Airlangga Dorong Digitalisasi Koperasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Ist
rmol news logo Potensi ekonomi digital Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, dan diprediksi meningkat lebih dari 2 kali lipat dari pendapatan pasar digital tahun ini yang mencapai 44 miliar dolar Amerika Serikat.

Peluang besar tersebut menjadi salah satu yang diperhatikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Karena dia memprediksi pendapatan pasar digital dalam negeri akan mencapai 125 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2025 mendatang.

Untuk itu, dirinya mendorong Koperasi untuk ikut andil dalam perkembangan ekonomi digital sekarang ini, mengingat koperasi menjadi andalan masyarakat untuk memutar roda perekonomian.

Dalam catatannya, pada tahun 2019 jumlah koperasi aktif sebanyak 123.048 unit dengan volume usaha Rp 154 triliun dan jumlah anggota sekitar 22 juta orang. Sedangkan pada Desember 2020, jumlah koperasi aktif sebanyak 127.124 unit dengan volume usaha Rp174 triliun dan jumlah anggota sekitar 25 juta orang.

Dengan potensinya tersebut, Airlangga melihat pengembangan koperasi memiliki tantangan sendiri, sehingga perlu dilakukan upaya penguatan peran koperasi baik dari segi pengelolaan manajemen kelembagaan, peningkatan kapasitas SDM koperasi, penggunaan teknologi dan sistem informasi.

"Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi adalah melalui modernisasi koperasi," ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/10).

Modernisasi koperasi, dijelaskan Airlangga, beberapa di antaranya sudah dilakukan Kementerian Koperasi dan UMKM seperti koperasi berbasis inclusive closed loop yang dikembangkan sebagai koperasi Multi Pihak, fokus koperasi di sektor riil, pembiayaan, amalgamasi atau merger sesama koperasi dan merger dengan unit usaha koperasi, dan upaya digitalisasi.

"Di era digital ini, digitalisasi koperasi makin penting. Tentunya ini adalah peluang emas karena saat ini pasar digital di Indonesia sebesar 44 milyar dolar AS, dan di tahun 2025 diprediksi sekitar 125 milyar dolar AS," katanya.

Dari situ, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini memprediksi jika seluruh koperasi dilakukan digitalisasi, dengan anggota yang lebih dari 25 juta, maka akan mememperoleh nilai yang luar biasa besar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA