Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Keberpihakan Pemerintah kepada UMKM Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 09 September 2021, 03:18 WIB
Keberpihakan Pemerintah kepada UMKM Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto/Repro
rmol news logo Salah satu program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang diharap terus mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di masa pandemi ini adalah relaksasi dan subsidi kredit bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, dukungan dunia usaha khususnya UMKM menjadi salah satu prioritas Pemerintah.

Dia menyebutkan, peran UMKM pada perekonomian Indonesia cukup besar, di mana kontribusinya pada PDB 2019 mencapai 60,51 persen. Sedangkan dari sisi kontribusi tenaga kerja UMKM terhadap total tenaga kerja mencapai 96,92 persen.

Kondisi ini, menurut Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini, merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan produktivitas UMKM di tengah pandemi Covid-19.

"Harapannya, ketika UMKM bisa bangkit dan tumbuh maka akan mendorong pemulihan ekonomi nasional," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri secara daring kegiatan Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Ikatan Alumni ITB, Rabu (8/9).

Airlangga menyebutkan relaksasi kebijakan yang digelontorkan pemerintah untuk mendorong UMKM agar terus tumbuh, walaupun pada kondisi pandemi seperti saat ini.

Relaksasi kebijakan KUR yang dia maksud antara lain peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta, tambahan subisidi bunga KUR sebesar 6 persen pada 2020 dan 3 persen pada 2021, penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR, serta relaksasi persyaratan administrasi.

"Relaksasi kebijakan KUR tersebut merupakan bukti keberpihakan Pemerintah kepada UMKM agar dapat pulih dan tumbuh cepat di tengah pandemi," ucapnya.

Tercatat dari Januari hingga 6 September 2021, penyaluran KUR telah terealisasi kepada 4,73 juta debitur dengan nilai mencapai Rp 176,92 triliun. Capaian ini merupakan 69,93 persen dari target 2021 sebesar Rp 253 triliun atau 62,08 persen dari target perubahan di 2021 sebesar Rp 285 triliun.

Untuk itu, Airlangga memastikan komitmen pemerintah untuk terus mengupayakan agar KUR dapat dimanfaatkan secara luas bagi masyarakat yang menjalankan usaha produktif, termasuk usaha rintisan (start-up), untuk menumbuhkan minat kewirausahaan dan mendorong pengembangan usaha hingga naik kelas. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA