Gorsky yang telah menjabat sebagai CEO sejak 2012 akan menyerahkan peran itu kepada eksekutif perusahaan yang lama, yaitu Joaquin Duato.
Pengunduran diri Gorsky diumumkan oleh J&J dalam sebuah pernyataan resmi seperti dikutip dari AFP, Jumat (20/8).
Gorsky yang mengawasi pengembangan vaksin Covid-19 sekali pakai mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Namun begitu, dia akan tetap sebagai ketua eksekutif. Gorsky mundur bertepatan dengan peningkatan 60 persen dalam penelitian dan pengembangan.
"Ini waktu yang tepat bagi saya secara pribadi karena saya lebih fokus pada keluarga saya karena alasan kesehatan keluarga,†ujar Gorsky.
Duato, yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua komite eksekutif perseroan, mengungkapkan rasa hormatnya mendapat kepercayaa untuk menjabat sebagai CEO.
"Saya merasa terhormat untuk menjabat sebagai CEO J&J," kata Duato dalam siaran persnya.
"Ketika dunia terus menghadapi tantangan kesehatan yang signifikan, termasuk pandemi yang sedang berlangsung, saya terinspirasi oleh peluang Johnson & Johnson untuk memainkan peran kunci dalam meningkatkan lintasan global kesehatan manusia secara bermakna," kata Duato.
Selama masa kepemimpinan Gorsky, J&J menghadapi gelombang tuntutan hukum atas bedak bayi berbasis bedak dan produk lainnya dan disebutkan dalam tuntutan hukum opioid negara bagian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.