Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ombudsman Minta Pertamina Revitalisasi Kilang Tua untuk Genjot Produksi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 14 Agustus 2021, 03:09 WIB
Ombudsman Minta Pertamina Revitalisasi Kilang Tua untuk Genjot Produksi
Ilustrasi kilang minyak/Net
rmol news logo Sebagai Lembaga Negara yang berfungsi mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, Ombudsman RI memberikan perhatian serius terhadap pentingmya revitalisasi asset PT Pertamina.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal ini dilakukan karena revitalisasi aset sangat berpengaruh terhadap produksi BBM yang dihasilkan oleh PT Pertamina dalam menyuplai kebutuhan BBM bagi masyarakat.  Selain itu revitalisasi aset Pertamina juga berpengaruh terhadap dampak lingkungan hidup.

Demikian disampaikan anggota Ombudsman RI Hery Susanto dalam diskusi publik bertajuk “Revitalisasi Aset PT Pertamina: Mewujudkan Pelayanan Publik yang Efektif dan Berkeadilan, yang diselenggarakan oleh The Indonesian Sinergy bekerja sama dengan National Youth Council (NYC) Indonesia secara daring, Jumat (13/8).

“PT Pertamina perlu membangun infrastruktur energi untuk daerah belum berkembang sehingga dapat mengurangi disparitas antar daerah.  Kelestarian fungsi lingkungan hidup dan terjaminnya pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan.  Dan kepastian berusaha bagi para pengusaha di segala sektor untuk tetap beroperasi.  Pertamina harus terus mendukung perekonomian masyarakat kecil seperti kolaborasi dengan ojol, angkot dan kelompok UMKM,” kata Hery.

Ombudsman di tahun 2021 ini telah menangani 2 laporan masyarakat dengan terlapor dari PT Pertamina, yakni kasus kebakaran kilang minyak Pertamina Balongan Indramayu dan PT Pertamina PHE ONWJ di Karawang, keduanya di Propinsi Jawa Barat.

“Agar kerugian perseroan tak semakin membengkak maka perhatian revitalisasi mesti ditujukan pada kilang-kilang tua yang sudah 'lemah' untuk berproduksi lebih. Sebab, bila jumlah produksi tak bergerak dan bahkan mengalami penurunan, maka wajar bila pemerintah terus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.  Pengelolaan asset Pertamina menuntut profesionalisme manajemen utamanya level manajer ke atas (bidang kilang minyak),” pungkasnya.

Adapun kilang Pertamina yang sudah beroperasi puluhan tahun yakni kilang Balongan yang berusia cukup muda di mana  mulai beroperasi pada 1994 lalu (27 tahun). Kilang Plaju merupakan yang tertua dan telah beoperasi sejak 1904 (117 tahun).  Kilang Balikpapan sejak 1922 (99 tahun). Kilang Dumai sejak 1971 (50 tahun), Kilang Cilacap sejak 1976 (45 tahun) dan Kilang Kasim yang beroperasi sejak 1997 (24 tahun).

Di forum yang sama, Manager Aset dan Bisnis pertamina, Mendy Gergassi, mengatakan bahwa Pertamina berkomitmen untuk menjaga kedaulatan energi. Sehingga pada 9 Agustus 2021 dapat mengambil alih Blok Rotan. Artinya, hal itu sebuah pembuktian Pertamina komitmen dalam rangka menjaga aset negara.

Sejauh ini, lanjutnya, Pertamina sudah berupaya mencari sumber energi baru. Kinerja itu telah dibuktikan dengan memiliki sumur minyak dan gas (migas) di Aljazair.

“Kami sudah berupaya mencari migas di luar negeri. Kami sudah memiliki sumur migas di Aljazair. Kini sudah kita kapalkan ke Indonesia agar jadi BBM,” jelasnya.

Turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi itu, antara lain Komisioner Ombudsman RI, Hery Susanto; Manager Asset dan Bisnis PT Pertamina (Persero), Mendy Gergassi, dan Pengamat Kebijakan Publik, Lukman Malanuang. Sedangkan bertindak sebagai moderator pada acara ini, Direktur Eksekutif The Indonesian Sinergy yang juga Chairman National Youth Council (NYC) Indonesia, Tantan Taufik Lubis.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA