Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Fahmi Hafel: Kesabaran Airlangga Hartarto Faktor Penting Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Kamis, 05 Agustus 2021, 20:22 WIB
Fahmi Hafel: Kesabaran Airlangga Hartarto Faktor Penting Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Presiden Joko Widodo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Presiden Joko Widodo beruntung memiliki Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di saat-saat menantang seperti sekarang ini. Di tengah gelombang keraguan terhadap kemampuan pemerintah, faktanya tim ekonomi yang dipimpin Airlangga Hartarto dapat membuktikan keseriusan mereka membenahi kehidupan ekonomi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Fahmi Hafel, keberhasilan pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi 7 persen pada Kuartal II tahun 2021 ini tidak terlepas dari karakter Airlangga yang fokus dan sabar. Walaupun dia tahu, keraguan yang diikuti dengan cercaan kerap menemaninya dalam pekerjaan menjalankan perintah Presiden Jokowi, namun Airlangga Hartarto tidak terpengaruh, tetap fokus dan sabar.

“Di-bully di mana-mana, namun Airlangga Hartarto sosok yang sangat cool dan sabar. Keberhasilan kerja tidak dijadikan alat untuk pencitraan apalagi mengunakan fasilitas jabatan untuk melakukan kampanye,” ujar  Fahmi Hafel.

“Buah dari fokus dan kesabaran menjaankan tugas di pandemi Covid-19 adalah pertumbuhan ekonomi seperti yang telah diumumkan BPS (Badan Pusat Statistik), sebesar 7,07 persen pada Kuartal II tahun ini. Dengan demikian Indonesia keluar dari resesi,” sambungnya.

Resesi adalah situasi dimana pertumbuhan ekonomi berada pada titik minus pada dua kuartal berturut-turut. Itu dialami Indonesia pada Kuartal II tahun 2020, yaitu minus 5,32 persen. Lalu di Kuartal III tahun 2020 sebesar minus 3,49 persen dan minus 2,19 persen pada kuartal IV tahun 2020.

Fahmi Hafel mencatat sejumlah kebijakan tim ekonomi pemerintah yang terbukti berhasil mendongkrak pertumbuhan dengan cukup signifikan. Misalnya, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada sektor pertanian yang ditingkatkan mencapai Rp 42,7 triliun dari target Rp70 triliun yang akan disalurkan kebeberapa subsektor pertanian. Pemerintah juga memberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen.

Pemerintah juga meningkatkan plafon KUR tanpa agunan dari sebelumnya Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta. Pada bagian lain, pemerintah memberikan fasilitas KUR khusus untuk kelompok atau klaster komoditas pertanian dan komoditas produktif lainnya.

Pemerintah akan memberikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji bagi pekerja terdampak pandemi Covid-19 yang disalurkan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Pengusaha warung dan pedagang kaki lima (PKL) juga mendapatkan bantuan khusus selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan 4. Juga ada Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp 1,2 juta untuk 1 juta penerima. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA