Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Raih Investasi 72 Triliun Selama Semester I 2021, Jabar Juara 1 Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 03 Agustus 2021, 05:55 WIB
Raih Investasi 72 Triliun Selama Semester I 2021, Jabar Juara 1 Nasional
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Noneng Komara/Ist
rmol news logo Realisasi investasi pada semester I/2021 ke Jawa Barat masih tinggi dan mampu membuka lebih banyak lapangan kerja di masa pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Noneng Komara mengatakan, medio Januari-Juni 2021 investor yang merealisasikan penanaman modal ke Jawa Barat mencapai Rp 72,46 triliun.

"Realisasi investasi ke Jawa Barat pada semester I Januari-Juni 2021 menempati peringkat 1 nasional," ucap Noneng dalam keterangannya, Senin (2/8), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Noneng mengatakan, dengan raihan ini maka Jawa Barat telah merealisasikan 56,90 persen dari target Rp 127,34 triliun yang diberikan Kementerian Investasi/BKPM RI. Sementara untuk target RPJMD 2018-2023, pihaknya berhasil merealisasikan 71,06 persen dari total target Rp 101,97 triliun.

"Selama pandemi kami terus memberikan pelayanan terbaik, mudah-mudahan target seluruhnya tercapai," ungkapnya.

Menurutnya, realisasi penanaman modal yang tinggi ini memberikan nilai positif di tengah pandemi terutama sumbangsih investasi untuk membuka lapangan kerja.

Dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 44,27 triliun ada tenaga kerja yang terserap sebanyak 34.491 orang dari 3.748 proyek PMA.

Sementara dari realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 28,19 triliun pada semester I/2021 sebanyak 4.966 proyek berhasil membuka lapangan kerja bagi 23.622 orang.

Pihaknya mencatat, penyerapan tenaga kerja perusahaan PMDN di Provinsi Jawa Barat pada periode Januari-Juni 2021 (yoy) mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 120,93 persen.

Hal ini mendorong kenaikan penyerapan tenaga kerja secara total yaitu sebesar 24,98%.

"Realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat pada Januari – Juni 2021, mengalami kenaikan sebesar 25 persen,"  imbuhnya.

Secara keseluruhan realisasi investasi PMA dan PMDN adalah sebesar Rp 72,46 T atau naik sebesar 25,17 persen dari periode sebelumnya pada 2020. Pada Januari-Juni 2020, total realisasi investasi Jawa Barat sebesar Rp 57,89 T.

"Mudah-mudahan kondisi ini bisa bertahan sampai akhir tahun, karena kami terus mengawal dari minat, perizinan, sampai realisasi di lapangan," katanya.

DPMPTSP Jawa Barat sendiri memastikan berbagai daya upaya dilakukan agar investasi ke Jawa Barat masih juara dibanding provinsi lain.

Selain terus melakukan promosi via daring, sistem perizinan yang makin mudah, juga adanya kawasan-kawasan investasi baru yang mampu menarik minat investor.

Dari realisasi investasi semester I/2021 terdapat 5 kota/kabupaten dengan realisasi investasi terbesar. Yaitu Kabupaten Bekasi Rp 23,3 triliun; Kabupaten Karawang Rp 13,8 triliun; Kota Bandung Rp 8,0 triliun; Kabupaten Bogor Rp 6,1 triliun; Kabupaten Subang Rp 3,8 triliun; dan Kota/Kabupaten Lainnya Rp 17,5 triliun.

Guna mendorong realisasi investasi pihaknya pada Agustus ini akan meluncurkan Ekosistem Investasi lewat 4 program unggulan. Pertama peresmian Gedung West Java Investment Hub (WJIH) setinggi 4 lantai yang akan menjadi sarana dan tempat stakeholder investasi berkumpul.

"WJIH akan menjadi tempat pertemuan bisnis, market sounding, sampai pertemuan investor," ujarnya.

Berikutnya pihaknya akan meluncurkan Nomer Induk Berusaha (NIB) bagi UMKM di Jawa Barat yang akan memberikan banyak kemudahan dalam berusaha. Mulai dari akses perbankan, pertautan antara UMKM dengan investor, hingga pengurusan sertifikat halal.

"Akan ada juga Cinematograpy of Investment Festival atau Cifest," ujarnya.

Cifest ini akan menjadi kompetisi foto dan video bagi UMKM yang sudah siap untuk berhubungan dengan investor sekaligus menjadi ajang UMKM mengembangkan kemampuan digital marketing.

"Ini akan mendorong sektor kreatif juga, bahan Cifest ini nantinya akan masuk dalam WJIS 2021," ungkapnya.

DPMPTSP Jabar juga memastikan agar iklim investasi di provinsi ini makin kondusif. Salah satunya adalah bersama DPRD Jawa Barat tengah menggodok Raperda Investasi dan Kemudahan Berusaha.

Raperda ini akan menjadi semacam omnibus law bagi Jawa Barat karena memperbaiki 49 perda yang sebelumnya sudah ada.

"Jadi ini sesuai amanat Pak Gubernur Ridwan Kamil, Jawa Barat harus menjadi destinasi investasi terbaik," pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, ekonomi di Jawa Barat secara makro masih menunjukan harapan positif lewat kinerja investasi dan perdagangan luar negeri.

Menurutnya, dalam dua sektor tersebut Jawa Barat masih unggul dibanding provinsi lain.

"Kita masih nomer satu urusan investasi, ekspor juga naik 17 persen, menandakan dari sisi makro ekonomi Jabar performanya masih baik," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA