Alih-alih lockdown total, para pengusaha lokal lebih memililh opsi penguncian sebagian, terutama di daerah dengan jumlah infeksi parah untuk mengurangi dampak ekonomi.
Banyak pemimpin bisnis memperingatkan penguncian total nasional akan menyebabkan kerugian besar bagi ekonomi negara dan kerugian besar bagi perusahaan.
Hal itu dibenarkan ketua Kamar Dagang Thailand, Sanan Angubolkul. Dia mengatakan para pengusaha tidak setuju dengan penerapan kembali pembatasan nasional untuk mengekang penyebaran Covid-19, seperti yang terjadi selama gelombang pertama tahun lalu.
"Dampaknya akan sangat besar dan sektor bisnis tidak dapat mentolerir penguncian total lagi," katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Jumat (9/7).
Seorang pengusaha bernama Boonyong Tansakul mengatakan, jika pemerintah memberlakukan kembali penguncian nasional maka akan timbul dampak kerugian yang lebih besar.
"Pada akhir Juni, pemerintah mengumumkan larangan makan di restoran. Sepertinya kita sudah melakukan penguncian sebagian," kata Boonyong.
Dia bersikeras satu-satunya cara untuk mengendalikan penyebaran pandemi adalah dengan mempercepat vaksinasi massal, dengan penekanan pada daerah perkotaan yang padat.
"Jika pemerintah bersikeras pada tindakan penguncian total, ia harus menawarkan solusi untuk orang dan bisnis yang terkena dampak, baik melalui pinjaman lunak atau subsidi untuk biaya tetap," kata Boonyong.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: