Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Hanya Kopi, Empon-empon Dan Kain Songket Hasil UMKM Ada Di Kafe Ini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 16 Juni 2021, 16:18 WIB
Tak Hanya Kopi,  Empon-empon Dan Kain Songket Hasil UMKM Ada Di Kafe Ini
Kopi Perempuan Tan/Net
rmol news logo Selama beberapa tahun belakangan, kafe bukan lagi tempat yang asing bagi kita, terutama yang tinggal di daerah perkotaan. Kafe sudah menjadi kebutuhan, tempat menghilangkan penat, menikmati minuman dan camilan sambil bercengkerama dan melakukan pertemuan. Bahkan, dari meja kafe, lahir ide-ide cemerlang.  

Baru-baru ini telah diluncurkan sebuah kafe yang bukan sekedar kafe biasa. Kafe apakah itu?

Dian Novita Susanto, perempuan kelahiran Jakarta 1984 ini mengungkapkan bahwa 'Kopi Perempuan Tani' memang bukan kafe biasa. Untuk itu mengapa ia tidak menggunakan kata 'kafe' untuk tempat mengopi yang dibangunnya ini, melainkan nama yang lebih 'Indonesia' yaitu Kopi Perempuan Tani.

Kelak Kopi Perempuan Tani bukan hanya sebagai tempat hangout saja, tetapi menjadi tempat diskusi yang representatif untuk bertukar pikiran, dalam pengembangan usaha.

"Semua ini terinspirasi sejak lama ya, sejak beberapa tahun lalu. Ini bukan pekerjaan instan, melainkan proses dari pemikiran masak-masak. Dimulai dari perlunya tempat bagi pelaku usaha-usaha pertanian khususnya dan usaha-usaha lain pada umumnya untuk mempromosikan hasil usahanya. Lalu tiga bulan lalu, kami mulai action-nya jelas Dian, dalam diskusi virtual Jendela Usaha yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/6).

"Di sini menyajikan kopi khas Indonesia. Untuk bulan ini kopi yang kami hadirkan adalah Kopi Kamojang dari Jawa Barat. Ke depannya akan kami hadirkan beragam kopi dari pelosok Indonesia. Kemudian juga ada minuman tradisional seperti wedang jahe, empon-emponan, beragam jamu, semua hasil dari olahan pelaku UMKM," kata Dian.

Selain kopi dan aneka minuman tradisional, juga ada camilan dan jajanan pasar ala UMKM. Yang menarik, di sudut lain di kafe Kopi Perempuan Tani, terpajang juga aneka produk khas daerah seperti kain songket khas Palembang.

"Juga ada buah-buahan dan sayuran, fresh market, langsung dari para petani. Jadi tempat ini adalah wadah bagi para petani dan pelaku UMKM untuk memperkenalkan dan menjual usahanya," kata Dian, yang juga adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perempuan Tani HKTI.  

Kopi Perempuan Tani untuk saat ini hadir di Gandaria Tengah, Jakarta. Kelak akan hadir Kopi Perempuan Tani di beberapa kota besar lainnya yang akan menyajikan aneka hasil pertanan dan UMKM setempat.

"Ini rencana kami, akan ada Kopi Perempuan Tani selanjutnya. Tunggu saja. Kami berharap, dengan kehadiran Kopi Perempuan Tani semua usaha pertanian dan UKM yang terlibat di dalamnya  akan semakin punya peluang untuk bisa maju dan berkembang," tutur Dian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA