Sebagai penyumbang ekonomi negara terbesar, UMKM di Indonesia masih memerlukan banyak dukungan dan bimbingan.
Bahkan Ketua Umum Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Dian Novita mengungkap, hanya sedikit dari UMKM di Indonesia yang melek terhadap digital.
"Kalau kita bicara dari 64 juta para pelaku UMKM ini, cuma 13 persen para pelaku UMKM yang bisa masuk ke digitalisasi. Baru sekitar 8 juta. Itu masih kurang berapa?" ujarnya dalam diskusi Jendela Usaha yang digelar
Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (16/6).
Menurut Dian, UMKM di Indonesia memiliki akses yang sangat minim. Perlu ada pembinaan dari hulu ke hilir, mulai dari mengurus legalitas, pasokan, branding, hingga sertifikasi.
"Inilah yang menjadi pemikiran kami, Perempuan Tani HKTI, ayo UMKM Indonesia bangkit," tekannya.
Saat ini, Dian menyebut, pihaknya terbuka untuk menjalin kolaborasi dengan para e-commerce yang sudah ada di Indonesia untuk membuka pasar digital bagi UMKM Indonesia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.