Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ekonomi Belanda Diperkirakan Pulih, Tapi Jumlah Pengangguran Juga Bakal Ikut Naik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 15 Juni 2021, 15:19 WIB
Ekonomi Belanda Diperkirakan Pulih, Tapi Jumlah Pengangguran Juga Bakal Ikut Naik
Ilustrasi/Net
rmol news logo Ekonomi Belanda telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan mulai dari kuartal kedua tahun ini setelah menderita pukulan bersejarah terhadap PDB tahun lalu yang diakibatkan pandemic Covid-19.

Bank Sentral Belanda (DNB) memperkirakan dalam laporan semi-tahunan mereka bahwa pemulihan terjadi begitu cepat, sehingga PDB dapat melampaui tingkat pra-pandemi pada akhir tahun mendatang. Meskipun demikian, tingkat pengangguran diperkirakan naik hingga 4,5 persen selama 2022.

“Dibandingkan dengan enam bulan lalu, prospeknya jelas membaik, terlepas dari kenyataan bahwa pandemi dan tindakan pembatasan berkembang lebih buruk dari yang diharapkan pada Desember,” kata DNB, seperti dikutip dari AFP, Selasa (15/6).

Untuk tahun ini, pertumbuhan PDB diharapkan sebesar 3,0 persen.

“Pemulihan akan berlanjut dengan cepat tahun depan dengan pertumbuhan 3,7 persen, setelah itu tingkat pertumbuhan akan normal menjadi 1,9 persen pada tahun 2023,” prediksi DNB.

Perkiraan tersebut didasarkan pada asumsi bahwa pembatasan virus corona akan terus dihapuskan, dengan sebagian besar dari mereka akan sepenuhnya dihilangkan pada awal 2022 karena keberhasilan peluncuran program vaksin Covid-19.

Pemulihan yang diharapkan tampaknya berjalan lebih lancar dibandingkan dengan krisis keuangan 2008.

DNB memasukkan dua perkiraan alternatif selain proyeksi utama mereka karena tingkat ketidakpastian yang tinggi selama krisis kesehatan yang sedang berlangsung. Menurut skenario yang lebih cerah, pertumbuhan PDB pada 2021-2023 akan rata-rata 0,4 persen lebih tinggi dibandingkan perkiraan utama. Ini akan terjadi jika pandemi sepenuhnya terkendali pada akhir kuartal ketiga.

Jika langkah-langkah virus corona tetap berlaku hingga 2023 karena munculnya varian virus corona baru, pertumbuhan PDB akan lebih rendah dengan rata-rata 1,1 poin persentase per tahun.

Meskipun PDB diperkirakan akan menerima kabar baik pada akhir tahun, tidak demikian dengan angka pengangguran. DNB mengatakan, Jika dukungan pemerintah dihapuskan setelah kuartal ketiga tahun ini, pengangguran akan sedikit meningkat pada awalnya, dan kemudian meningkat lebih lanjut pada tahun 2022.

“Akibatnya, tingkat pengangguran akan melonjak dari 3,6 persen tahun ini menjadi 4,5 persen tahun depan,” kata DBN.

Karena pekerjaan akan lebih mudah ditemukan, lebih banyak orang akan memasuki pasar tenaga kerja. Itu sementara akan menyebabkan pertumbuhan yang lebih tinggi dalam pasokan tenaga kerja.

DBN juga memprediksi bahwa tingkat inflasi akan meningkat dari 1,1 persen pada tahun 2020 menjadi 1,5 persen pada tahun 2021, sebagian sebagai akibat dari harga minyak yang lebih tinggi. Pada tahun 2022 inflasi akan tetap sebesar 1,5 persen dan pada tahun 2023 inflasi akan meningkat menjadi 1,8 persen, sejalan dengan semakin ketatnya pasar tenaga kerja. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA