Anggaran PEN untuk tahun ini mencapai Rp 699,43 triliun, naik 22 persen dari realisasi anggaran tahun lalu.
Anggaran tersebut dialokasikan untuk kesehatan sebesar Rp 172 triliun, perlindungan sosial sebesar Rp 157 triliun, dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp 184 triliun, insentif usaha Rp 58 triliun, dan program prioritas Rp 122 triliun.
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo mengatakan, realisasi hingga 21 Mei naik Rp 60,72 triliun dari realisasi untuk kuartal pertama sebesar Rp 123,26 triliun.
"Kita belajar dari tahun lalu, kecepatan anggaran menjadi hal yang penting, hal yang vital. Di saat swasta sedang berupaya sekuat tenaga, warga masyarakat membutuhkan dukungan, maka kecepatan belanja pemerintah menjadi kunci," ujar Yustinus dalam webinar Infobank bertajuk "Ekonomi Pulih Menuju Kebangkitan Nasional" pada Kamis (3/6).
Yustinus menyebut realisasi anggaran PEN 2021 untuk kesehatan sudah mencapai 18 persen atau Rp 31,64 triliun, perlindungan sosial 39 persen atau Rp 57,40 triliun, program prioritas 18 persen atau Rp 23,21 persen, dukungan UMKM dan korporasi 22 persen atau Rp 42,23 triliun, dan insentif usaha 52 persen atau Rp 29,51 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: