Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemlu Ajak Pengusaha Yogyakarta Gali Peluang Di Pasar Non-Tradisional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 11 April 2021, 20:28 WIB
Kemlu Ajak Pengusaha Yogyakarta Gali Peluang Di Pasar Non-Tradisional
Pertemuan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI dengan pelaku usaha Yogyakarta pada Sabtu, 10 April 2021/Ist
rmol news logo Pandemi Covid-19 menuntut kita untuk terus meningkatkan kreativitas, inovasi, dan mencari peluang. Untuk Kementerian Luar Negeri mengajak para pengusaha Indonesia unyuk masuk ke pasar Amerika Latin dan Karibia serta Eropa Tengah dan Timur.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Ngurah Swajaya, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI dalam sambutannya pada pertemuan dengan pelaku usaha di Yogyakarta, Sabtu (10/4).

Pertemuan tersebut dilakukan secara hybrid, dan dihadiri oleh perwakilan pemerintah Yogyakarta.

Hadir juga Kadin Yogyakarta, asosiasi pengusaha dan para pengusaha yang berasal dari berbagai sektor di Yogyakarta, seperti perdagangan, kerajinan, pariwisata, dan lainnya.

Menurut Dubes Ngurah Swajaya, salah satu upaya yang digagas Kemlu dalam diplomasi ekonomi untuk peningkatan kerja sama perdagangan, investasi, dan pariwisata antara Indonesia dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia serta Eropa Tengah dan Timur adalah penyelenggaraan forum bisnis.

Forum tersebut adalah Indonesia-Latin America and the Carribean Business Forum (INA-LAC BF 2021) dan Indonesia-Central and Eastern Europe Business Forum (INA-CEE BF 2021).

Kedua forum ini akan diselenggarakan secara virtual karena masih dalam masa pandemi Covid-19.

Forum bisnis ini terbuka untuk para pelaku usaha di Indonesia.

Dalam keterangan tertulis Kemlu, Dubes Ngurah Swajaya mengajak para pelaku usaha Yogyakarta memanfaatkan peluang pasar di kawasan ini dan mengundang ikut serta pada kedua forum bisnis tersebut.

Nantinya, para pengusaha dari kedua pihak dapat berinteraksi, saling mengenal, dan berdiskusi mengenai peluang kerja sama bisnis.

Selain mendengarkan sambutan Dubes Ngurah Swajaya, pertemuan juga diisi dengan pembahasan dari para narasumber.

Mereka adalah Direktur Amerika I Zelda Wulan Kartika, Direktur Eropa II Hendra Halim, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Yogyakarta Aris Riyan, dan Ketua Asosiasi Furniture dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) Timbul Raharjo.

Para narasumber mencatat Indonesia dan negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia serta Eropa Tengah dan Timur memiliki potensi kerja sama yang besar di bidang ekonomi dan perdagangan. Kawasan ini merupakan pasar non-tradisional bagi Indonesia.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Tri Saktiyana menyebut ekspor Yogyakarta pada 2020 ke 122 negara senilai 298,6 juta dolar AS untuk 78 komoditi.

Negara-negara tujuan utama ekspor antara lain Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Perancis dan Korea Selatan. Produk yang diekspor seperti home decor, pakaian dalam, alat kesehatan, dan alat pertanian.

Tri menambahkan bahwa ekspor ke kawasan Amerika Latin dan Karibia serta Eropa Tengah dan Timur masih rendah. Ia pun berharap Yogyakarta dapat memanfaatkan peluang pasar kawasan ini melalui sinergi yang erat antar pemangku kepentingan, termasuk dengan Kemlu.

Forum bisnis INA-LAC ketiga akan diselenggarakan pada Oktober 2021. Sementara itu, forum bisnis INA-CEE merupakan yang pertama kali dan akan diselenggarakan pada Juli atau Agustus 2021. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA