Insiden yang membuat lalu lintas Terusan Suez macet total itu tidak hanya merugikan pemerintah Mesir sebagai penyedia layanan, namun juga pasar asuransi.
Otoritas Terusan Suez (SCA) memperkirakan, kerugian akibat insiden kandasnya kapal Ever Given mencapai 1 miliar dolar AS.
Sejumlah perusahaan asuransi juga mengungkap mengalami kerugian karena klaim asuransi dari ratusan kapal tertunda di kanal, seperti dikutip dari laporan
Reuters, Kamis (1/4).
Ketua Willis Re International, James Vickers menggambarkan insiden tersebut sebagai bencana buatan manusia. Bahkan perkiraan klaim asuransi disebut akan lebih tinggi dari bencana alam yang terjadi tahun lalu.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Lloyd's of London, Bruce Carnegie-Brown. Bahkan Fitch Ratings memprediksi, klaim asuransi global akan mencapai ratusan juta euro.
Klaim asuransi biasanya dilakukan oleh perusahaan setelah mengalami kerugian besar akibat peristiwa tertentu, sebagai imbalan dari sebagian premi yang telah dibayarkan.
Di tengah pandemi Covid-19, klaim asuransi telah meningkat, menekan pasar asuransi. Situasi yang lebih buruk terjadi di beberapa wilayah seperti Amerika Serikat yang sempat mengalami Badai Musim Dingin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: