Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mencoba Peruntungan Dengan Usaha Rumahan Rengginang Khas Warna-warni

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 31 Maret 2021, 17:19 WIB
Mencoba Peruntungan Dengan Usaha Rumahan Rengginang Khas Warna-warni
Mahbubah, pengusaha Rengginang Rainbow Royfasa/Net
rmol news logo Mengolah rengginang bukan hal yang baru bagi Mahbubah asal Jakarta ini. Orangtuanya adalah pembuat rengginang selama bertahun-tahun. Dari resep warisan orangtuanya itulah, ibu dari dua puteri ini mencoba menjadikan rengginang sebagai lahan usahanya.

Rengginang Betawi buatan orangtuanya memiliki khas. Jika kebanyakan rengginang berbentuk bulat pipih, rengginang resep orangtuanya berbentuk 'secomot' bulat kecil yang habis dengan dua kali suap. Orangtuanya membuat rengginang untuk kebutuhan hantaran lebaran, acara keluarga, atau dikonsumsi sebagai camilan rumahan. Meski rutin membuat, tetapi tidak diperjualbelikan.

Mahbubahlah yang kemudian berinisiatif untuk memulai usaha rengginang ini, dengan suatu keyakinan bahwa camilan ini banyak yang menyukainya. Jika penjualannya tepat, maka usaha ini pasti akan mendapat tempat.

Mahbubah pun membuat ujicoba dengan melakukan 'tes pasar' di kalangan terdekat. Hasilnya kebanyakan mengatakan rengginang buatannya gurih dan renyah. Selama satu bulan melakukan uji coba akhirnya Mahbubah pun yakin akan memulai usaha ini. Sebagai permulaan, ia hanya memproduksi 1 liter per harinya.

"Baru mulai sekitar dua tahun lalu. Istilahnya ini baru coba-coba, sambil meihat peluang ke depannya," ujar Mahbubah, mengisahkan awal usahanya, dalam acara Jendela Usaha yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (31/3).

Dari 1 liter itu, Mahbubah bisa mengemas menjadi 10 pieces dengan berat 200 Gram. Masih dalam bentuk mentah. Berbeda lagi jika dalam bentuk yang sudah matang.
Proses pengerjaan tentunya masih dengan cara tradisional. Beras ketan direndam sebentar lalu kukus dan ditambahkan bumbu. Kemudian, dibentuk kecil-kecil lalu dijemur sampai kering. Meski tanpa pengawet, rengginang buatannya bisa bertahan hingga 1 tahun untuk yang mentah dan tiga bulan untuk yang matang, asalkan dikemas dengan baik dalam suhu ruang.

"Alhamdulillah sejauh ini semua lancar, penjualan walau baru kecilan-kecilan tetapi sudah kelihatan bagus. Saya hanya perlu belajar lagi untuk bagaimana mempromosikan ini agar semakin berkembang," tutur Mahbubah, yang mengaku hasil penjualan rengginang bisa membantunya di tengah pandemi ini.

Rengginang Rainbow Royfasa ini bisa dipesan melalui Instagram @Royfasa.oc. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA