Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Manisan Belimbing Wuluh KYta, Dari Pekarangan Rumah Menjadi Rupiah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 24 Maret 2021, 23:59 WIB
Manisan Belimbing Wuluh KYta, Dari Pekarangan Rumah Menjadi Rupiah
Maria, pengusaha manisan belimbing wuluh dari Medan/Net
rmol news logo Buah kecil yang terkenal asam ini banyak berjatuhan di pekarangan tetangga. Hal itu menarik perhatian ibu dari 5 orang anak ini. Ia pun mencoba mengolahnya untuk campuran minuman herbal, sayangnya hasilnya kurang memuaskan karena rasa asam yang terlalu kuat. Lalu terbersitlah ide untuk mengolahnya menjadi manisan.
 
"Belimbing wuluh itu banyak sekali manfaatnya, saya tahu dari banyak mendengar dan membaca. Bisa mengontrol kadar gula darah, mengobati batuk, jerawat, dan juga mempercepat penyembuhan luka. Maka saya tertarik untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang orang sukai yang sekaligus bisa menyehatkan," ujar Maria Dame Manurung, pengusaha manisan belimbing wuluh KYta, Medan, dalam acara Jendela Usaha, Rabu (24/3).

Belimbing wuluh atau populer disebut belimbing sayur, tidak kalah populer dengan buah belimbing manis. Belimbing wuluh memiliki rasa yang khas yakni terlalu asam dan segar. Maria memiliki trik agar belimbing wuluh olahannya menjadi lebih segar tanpa terlalu asam. Melalui internet ia mempelajari olahan belimbing wuluh dan melakukan beberapa kali tes.

"Produk saya memakai gula aren. Ada juga rempah rempah, sehingga menambah manfaat dan rasa manisannya mantap dan juga sehat untuk dikonsumsi," katanya, seraya mengisahkan bahwa belimbing wuluh olahannya membutuhkan waktu hingga tiga hari perendaman.

"Banyak yang bilang enak. Rasanya seperti kurma dan kismis. Saya senang, dan mulai berpikir untuk menjadikannya salah satu bisnis saya," kata Maria yang sebelumnya sukses dengan usaha Jahe Merah.

Maria kerap membagikan manisannya ke teman-temannya dan juga teman suaminya. Ini merupakan salah satu trik Maria untuk mempromosikan olahannya.

Upaya isteri dari Bangun Sianturi ini tidak sia-sia. Banyak yang memesan manisan buatannya ini. Maria pun tidak pernah tanggung-tanggung dalam menjalankan bisnis panganan ini. Kelengkapan perijinan dan sertifikat halal MUI telah ia penuhi.

Maria juga menanam sendiri belimbing wuluh di halaman belakang rumahnya. Ada beberapa pohon yang yang ia tanam yang berbuah sangat subur.

"Sekali produksi biasanya saya membutuhkan 20 sampai 30 kilogram belimbing wuluh. Sebagian dari hasil kebun sendiri yang mulai saya tanami sejak saya memulai bisnis manisan ini, kekurangannya saya beli dari teman yang punya kebun belimbing," ujar Maria.

Dari 20 - 30 kilogram buah belimbing wuluh segar, bisa menjadi 10 kilogram manisan. Maria biasa jual dalam bentuk kiloan. Ada juga yang dikemas dalam toples 150 gram.

Itu adalah jumlah itu adalah setelah pandemi. Sebelum pandemi ia biasa memproduksi lebih banyak lagi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA