Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indonesia Masuk Lima Besar Jumlah Startup Terbanyak Di Dunia, Tapi Erick Keluhkan Kinerja Kewirausahaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 06 Maret 2021, 21:23 WIB
Indonesia Masuk Lima Besar Jumlah <i>Startup</i> Terbanyak Di Dunia, Tapi Erick Keluhkan Kinerja Kewirausahaan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir/Net
rmol news logo Jumlah startup yang ada di Indonesia ternyata masuk lima besar dunia, berdasarkan catatan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang dikutip Sabtu (5/3).

"Kita ini top five (lima besar) jumlah startup terbanyak di dunia," ujar Erick.

Dia mencatat, Indonesia menempati posisi kelima di bawah Amerika Serikat yang memiliki 66.806 startup, India 9.349 startup, Inggris 5.548 startup, dan Kanada 2.850 startup. Sementara Indonesia memiliki 2.219 startup.

Namun begitu, Erick menyayangkan laju pertumbuhan kewirausahaan di dalam negeri masih tertinggal jauh dengan negara-negara di ASEAN.

Karena, untuk kewirausahaan, rata-rata negara-negara maju memiliki tingkat entrepreneurship mencapai 14 persen. Sementar Indonesia hanya mencapai 3,47 persen.

Di ASEAN kata Erick, Singapura memiliki tingkat entrepreneurship mencapai 8,76 persen, Malaysia 4,74 persen, sedangkan Thailand mencapai 4,26 persen, dan Indonesia hanya mencapai 3,47 persen.

"Kalau dilihat rata-rata entrepreneurship atau kewirausahaan Indonesia itu masih jauh tertinggal sama negara Asia tertinggal, kita bisa melihat bagaimana Thailand, Singapura, Malaysia itu sangat maju," tuturnya.

"Tapi kalau kita bandingkan dengan negara-negara besar dunia lebih jauh lagi," sambungnya.

Untuk itu, Erick menyarankan agar ada gerakan pembaharuan dan inovasi bagi pelaku usaha di sektor teknologi. Yakni yang terkait pengembangan digitalisasi menjadi instrumen penting untuk mendorong entrepreneurship di Indonesia.

"Ketika diadu, pasti persaingan ini, di era keterbukaan itu sangat transparan dan itu terlihat. Berarti ada perubahan standardisasi yang terjadi di pengusaha muda bahwa kita harus bersaing," demikian Erick Thohir. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA