Dijelaskan Teten, permasalahannya sesungguhnya bukan dari minimnya pembiayaan, tetapi lebih disebabkan oleh model bisnis yang kurang inovatif.
Teten menjelaskan itu saat melakukan kunjungan di Kabupaten Pringsewu, meninjau Koperasi Mina Sinar Mas di Pekon Pagelaran Kecamatan Pagelaran, Minggu (28/2).
Teten, karenanya akan terus mendorong agar perusahaan besar menggandeng UMKM untuk membuat usaha bersama.
"UMKM sebagai bagian dari industri nasional, untuk itu usaha yang besar maupun yang kecil ini bagaimana dapat bersatu dan bermitra, antara hulu dan hilir," kata Teten seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLLampung.
Teten mengatakan, UMKM di Indonesia ini merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan negara-negara tetangga, tetapi kurang produktif.
Fakta itulah di mata Teten yang menjadi PR bersama.
Teten menegaskan bahwa mulai saat ini, UMKM dan koperasi harus mulai fokus berusaha untuk menghasilkan komoditi yang unggul, baik untuk market lokal maupun internasional.
"Kita berharap UU Cipta Kerja dapat segera diimplementasikan dalam rangka mengembangkan usaha, disamping subsidi pajak terus dilakukan," ujarnya.
Selain itu, lanjut Teten, pemerintah melihat tahun 2021 ini kondisinya masih belum normal akibat pandemi virus corona baru (Covid-19).
Oleh karena itu, selama Covid-19 ini belum teratasi, proses pemulihan masih akan lama.
"Sebab itu, program vaksinasi Covid-19 harus berjalan sukses," ujarnya.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, saat ini kebutuhan pangan DKI Jakarta, termasuk ikan air tawar, sebagian besar dipasok dari Lampung.
Menurutnya hal tersebut merupakan peluang besar untuk pemasaran produk-produk pertanian dari Lampung.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: