Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Transformasi Digital Hingga GVC Jadi Tantangan Pemulihan Ekonomi Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 25 Februari 2021, 15:59 WIB
Transformasi Digital Hingga GVC Jadi Tantangan Pemulihan Ekonomi Indonesia
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Luar Negeri, Shinta Kamdani dalam International Conference on Covid-19 Pandemic (ICCP) pada 25 Februari 2021/Repro
rmol news logo Selain situasi pandemi Covid-19, tranformasi digital dan perubahan rantai nilai global atau global value chain (GVC) menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi pada 2021.

Jika pandemi tidak terkontrol, maka akan muncul ketidakpastian produksi, terlambatnya relasisasi investasi, hingga ketidakstabilan pertumbuhan konsumsi. Untuk itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan Luar Negeri, Shinta Kamdani mengatakan, program vaksinasi sangat penting untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kawanan.

Di samping tantangan untuk mengontrol pandemi, pemulihan ekonomi juga dihadapkan pada pesatnya transformasi digital. Di mana digitalisasi proses bisnis bukan lagi sebuah pilihan, merupakan keharusan.

Alhasil, hal tersebut membutuhkan investasi modal untuk mencukupi lapangan pekerjaan dan meningkatkan kebutuhan tenaga kerja yang terampil.

"Kita tentu sudah melihat pergeseran kebutuhan pekerjaan di bidang sektor IT," ujarnya dalam konferensi internasional yang digelar Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Padjajaran (Unpad) pada Kamis (25/2).

Selain itu, perubahan ekonomi global dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pemulihan ekonomi Indonesia.

"Seperti yang kita tahu, Indonesia masih sangat bergantung pada impor dari negara lain. Dengan pandemi, kita sangat terpengaruh. Jadi kita harus mulai belajar untuk melakukan diversifikasi," tambahnya, seraya mengatakan Indonesia harus mulai mengembangkan industri dalam negeri.

Dengan situasi tersebut, Shinta mengatakan reformasi struktural perlu terus dilakukan.

IKA Unpad menggelar International Conference on Covid-19 Pandemic (ICCP) selama tiga hari dengan tema "Tackling The Covid-19 Pandemic: Health, Economic, Diplomacy and Social Perspectives".

Hari ketiga konferensi mengambil tema seputar penanganan ekonomi sebagai dampak Covid-19. Selain Shinta, narasumber dalam konferensi ini termasuk Ketua Kadin Rosan Roeslani dan Presiden Islamic Chamber of Commerce, Industry and Agriculture (ICCIA) Abdullah Saleh Kamel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA