Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Miris Melihat Ubi Bertebaran, Pengusaha Ini Tampung Dan Selamatkan Para Petani Di Sekitar Malang

Rabu, 24 Februari 2021, 18:58 WIB
Miris Melihat Ubi Bertebaran, Pengusaha Ini Tampung Dan Selamatkan Para Petani Di Sekitar Malang
Acara Jendela Usaha bersama distrbutor ubi, Ashat Arifin/Repro
rmol news logo Indonesia memiliki banyak jenis ubi dan juga petaninya. Tanaman yang masuk dalam umbi-umbian dan sumber karbohidrat ini termasuk dalam sistem ketahanan pangan Indonesia. Namun sayangnya, masih banyak petani ubi yang sering kesulitan menyalurkan hasil panennya. Kesulitan itulah yang banyak dimanfaatkan oleh para tengkulak.

Melihat banyaknya petani yang mengalami kesulitan seperti itu, hati Ashat Arifin, tergerak untuk membantu. Ia bersama teman-teman mencoba mewadahi para petani melalui usahanya Arindo Makmur yang menjembatani petani ldengan pabrik-pabrik yang membutuhkan ubi.

"Ini untuk memutus rantai tengkulak. Kasihan para petani itu. Mereka menanam sedikit, sayang. Menanam banyak, bingung mau dikemanakan karena tidak tahu harus jual kemana dengan jumlah puluhan ton. Jika ke tengkulak lagi, hasilnya tidak seimbang karena tengkulak bisa bermain harga," katanya dalam acara Jendela Usaha yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (24/3).  

Para petani itu menanam ubi dengan luas 23 hektar dan setiap minggunya bisa panen hingga 25 ton. Karena tidak tahu akan dikemanakan, hasil panen dibagikan kepada tetangga. Lama kelamaan tetangga pun menolak karena sudah terlalu banyak ubi di rumahnya. Jika dijual ke luar daerah pun, hanya dihargai 1.000 rupiah perkilonya, yang artinya malah merugi.

"Sudah saatnya kami membantu para petani ini," kata Arif, yang miris melihat ubi menumpuk di pinggir-pinggir jalan menanti pembeli bahkan hingga terlantar begitu saja.

Arif kemudian mengumpulkan semua petani, mengajak berdialog dan memaparkan sejumlah rencana ke depan untuk kelangsungan hasil panen ubi mereka di bawah naungan Arindo Makmur. Perusahaan itu berfokus terhadap suplai barang, salah satunya agribisnis.

Sekitar 36 petani yang mendengarkan pemaparannya akhirnya bersedia mengikuti arahannya termasuk mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitasnya dan menandatangani perjanjian. Setelah itu, Arif mengajukan kontrak ke pabrik-pabrik yang membutuhkan ubi.

Pabrik pertama yang didatangi Arif adalah pengolahan tepung ubi yang biasa melakukan ekspor ke Korea dan Jepang, bersedia menampung 7 ton ubi perminggu. Sebuah langkah postif sebagai awal.

Kini, setelah tiga tahun, hampir semua pabrik tepung di sekitaran Malang dan beberapa wilayah di Jawa menerima hasil panen ubi dari petani-petani asuhan Arif.

Dari situ, permintaan terus meningkat. Bahkan banyak permintaan agar Arindo meningkatkan kualitasnya untuk ekspor.

Apa yang dilakukan Arif bersama teman-temannya telah membawa petani ubi di Malang dan sekitarnya pada tingkatan yang lebih baik. Secara berkala, Arif dan tim memberikan pelatihan kepada petani untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang budidaya ubi yang berkualitas ekspor.

Bagi yang ingin bermitra dengan Arif dan Arindo Makmur, bisa segera meluncur ke akun Instagramnya, @petani_ubi_jalar atau langsung ke Jalan Arumba, Tunggulwulung, Malang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA