Merger yang dimaksud adalah PT Permodalan Nasional Madani (PMN) dan PT Pegadaian di bawah konsolidasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"
Merger akan membawa manfaat yang besar bagi ketiga BUMN tersebut," kata Nusron Wahid kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/2).
Analisa Nusron, dengan bergabung di bawah naungan BRI, PT PNM dapat memanfaatkan sumber dana dari BRI untuk akselarasi pembiayaan ultra mikro melalui paket program Mekaar dan Ulamm (Unit Layanan Modal Mikro).
Dengan penggabungan itu, Nusron meyakini PT PNM bisa segera memenuhi targetnya di angka 40 juta nasabah.
Selain itu, kata Nusron, BRI juga akan mendapatkan keuntungan calon nasabah potensial, dari Mekaar yang sudah naik kelas langsung bisa menjadi nasabah mikro BRI, baik nasabah yang melalui KUR (kredit usaha rakyat) maupun non KUR.
"Sehingga nasabah bisa cepat berkembang usahanya," tegasnya.
Catatan Mantan Ketum GP Ansor ini, Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejatera) adalah layanan pemberdayaan berbasis kelompok bagi perempuan pelaku usaha mikro.
Sepengetahuan politisi Golkar ini, sejak diluncurkan pada November 2015, kini Mekaar telah memiliki 405 kantor cabang dan telah melayani 509,687 nasabah.
Nusron mengatakan, optimisme perkembangan Mekaar juga dapat dirasakan PT Pegadaian.
Menurut Nusron, usaha gadai mikro akan cepat tumbuh karena selain mendapat dukungan dari BRI juga dapat memanfaatkan jaringan kantor dan marketing serta teknologi informasi yang dimiliki oleh BRI.
"Jadi ini
mutual benefit. Yang diuntungkan BUMN yang bersangkutan dan nasabah. Ini membuat usaha mikro menjadi atraktif," pungkas tokoh muda NU ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: