Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Produk Minuman Herbal Jahe Meroket Saat Petani Di Simalungun Alami Penurunan Permintaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 10 Februari 2021, 18:10 WIB
Produk Minuman Herbal Jahe Meroket Saat Petani Di Simalungun Alami Penurunan Permintaan
Pengusaha minuman serbuk Jahe Merah Kyta/Ist
rmol news logo Jahe merah memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan jahe putih. Selain bentuknya lebih besar, rasanya pun lebih pedas. Jahe merah juga memiliki banyak khasiat, oleh karenanya tumbuhan rimpang ini sering digunakan sebagai tanaman obat.

Meskipun tujuannya untuk obat, tetapi produk olahan jahe merah saat ini dikemas menjadi lebih praktis, seperti serbuk minuman jahe instan, permen jahe, biskuit jahe, dan manisan jahe. Namun, dalam olahannya, agar khasiat jahe benar-benar terjaga, sebaiknya menggunakan gula aren.

"Sebenarnya dalam hal proses produksi gula pasir lebih gampang dan lebih menguntungkan karena gula pasir lebih murah," ujar Dame Maria Manurung, pengusaha minuman serbuk jahe merah Kyta Medan.

"Tapi untuk kesehatan, gula aren lebih baik karena gampang diproses oleh tubuh. Sehingga lebih bermanfaat bagi kesehatan," sambung wanita yang akrab disapan Dame ini, dalam acara Jendela Usaha yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/2).

Jahe terdiri dari beberapa jenis. Ada yang putih besar atau yang biasa disebut jahe gajah, lalu ada jenis jahe putih kecil atau yang diasa disebut emprit, llau ada jenis jahe merah.

"Jahe merah itu jenisnya sama. Yang membedakan adalah usia dipanen.
Semakin tua jahe merah semakin baik karena rasanya akan semakin pedas dan kandungan minyak atsirinya tinggi. Usianya sebaiknya diatas 10 bulan sampai 1 tahun," terang Dame yang belakangan mengalami pemingkatan penjualan yang cukup signifikan, hingga mendapat penghargaan Best Seller dari Gebyar UMKM Indonesia.

Sarjana Matematika yang memulai usaha minuman serbuk jahe Kyta sejak 2017 ini, biasa memasok jahe dari Simalungun karena jenisnya yang bagus, besar, dan berkualtas,

Wilayah Simalungun yang berada pada lokasi yang relatif tinggi memang sesuai untuk budidaya jahe. Jadiaman Sitanggang, pembudidaya jahe dari Simalungun mengatakan, jenis jahe dari Simalungun memang cocok untuk dibuat menjadi olahan herbal.

"Jahe merah dari Simalungun memiliki karakter yang besar dan rasa pedasnya lebih kuat. Banyak yang tertarik menanam jahe di sini, karena kulturnya sangat mendukung," ujar Jadiaman Sitanggang yang memiliki 8 orang anak buah yang membantunya mengurus jahe-jahenya.

Jadiaman mengakui, penjualan jahe saat ini mengalami penurunan, walau tidak signifikan tetapi sangat berpengaruh. Apalagi saat ini semakin banyak petani jahe bermunculan sementara permintaan tidak sebanyak dulu.

Dengan banyaknya persediaan jahe yang dimiliki Jadiaman, Dame bisa sangat leluasa memenuhi stok jahe kepada Jadiaman setiap minggunya.

"Dalam satu minggu kami produksi 100 - 200 kilogram. Tergantung stok dan pesannya. Karena kami tidak mau menyetok barang terlalu lama," sahut Dame.

Namun, Dame ikut merasakan keresahan para petani jahe yang harus menghadapi penjualan yang merosot.

"Banyak petani yang mengeluh akan dikemanakan jahe-jahe mereka saat ini, padahal saya hanya bisa menyetok 100- 200 kilogram setiap minggunya, belum bisa lebih. Dari situ ada keinginan saya kelak untuk bisa mempersatukan para petani jahe dalam bentuk asosiasi. Karena kalau mereka misalnya beralih ke pertanian lain, tentu ini juga berdampak terhadap persediaan bahan baku saya," ujar Dame. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA