Menteri Kordinator bidang Pereknomian, Airlangga Hartarto menyebutkan, industri ini mampu menyumbang 3,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2020.
"Industri kelapa sawit nasional telah berkontribusi untuk menghempaskan kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan lebih dari 16 juta pekerja," ujar Airlangga dalam diskusi virtual Hari Pers Nasional 2021, Sabtu (6/2).
Dalam catatannya, Airlangga menyebut kontribusi industri Kelapa Sawit terhadap penciptaan lapangan kerja mengalami kenaikan dari laporan pemerintah pada 2019 lalu.
Di mana, perkebunan sawit mampu menyerap hingga 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 14,3 juta tenaga kerja tidak langsung. Sementara kebun sawit yang dikelola petani swadaya mampu menyerap 4,6 juta pekerja.
Karena itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini menilai, industri padat karya ini menjadi sektor strategis bagi perekonomian masyarakat yang perlu dikawal tidak hanya pemerintah, tapi juga oleh seluruh komponen masyarakat.
Melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), pemerintah berkomitmen mendukung sektor perkebunan kelapa sawit sebagai salah komoditas strategis nasional.
Airlangga mengatakan, dukungan utama pemerintah adalah memenuhi target peremajaan sawit rakyat pada 2021 seluas 180.000 hektare dengan alokasi dana sebesar Rp5,567 triliun.
"Untuk mencapai target tersebut, BPDPKS bersama seluruh pemangku kepentingan industri sawit akan menyusun mekanisme peremajaan sawit rakyat yang lebih efektif dan efisien," demikian Airlangga menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: