Untuk itu, sejak dua tahun lalu, Bank Indonesia membuat sebuah
sharing platform di antara bank-bank lainnya untuk berbagi pengalaman seputar isu keamanan.
Direktur Departemen Surveilans dan Sistem Keuangan BI, Prasetyo Hendradi mengungkap, tujuannya adalah agar bank-bank lain dapat belajar mengatasi permasalahan serupa, atau bahkan mengambil langkah pencegahan supaya insiden yang sama tidak terjadi.
"Tentunya itu anonim, kita hilangkan semua identitasnya. Misalnya satu bank menemui permasalahan mengenai
fraud di mana dia menggunakan elektronik tertentu, dengan signature tertentu," ujarnya dalam diskusi virtual yang digelar Infobank pada Kamis (4/2).
Dalam platform tersebut, Hendradi menuturkan, Bank Indonesia akan mengumpulkan berbagai pengalaman bank ke dalam katalog.
Sejauh ini, ia menyebut sudah ada lebih dari 50 bank yang ikut dalam platform tersebut. Meski sebelumnya muncul berbagai isu terkait masalah kepercayaan.
"Kadang-kadang bank (berpikir) 'jangan-jangan ini nama kita bocor pake ini'. Kami pastikan di Bank Indonesia itu tidak diketahui," tegas Hendradi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: