Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anggota Komisi VI: Merger Bank Syariah Langkah 'Gila' Menteri BUMN Yang Patut Diapresiasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 04 Februari 2021, 14:12 WIB
Anggota Komisi VI: Merger Bank Syariah Langkah 'Gila' Menteri BUMN Yang Patut Diapresiasi
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PAN, Abdul Hakim Bafagih/Ist
rmol news logo Merger bank syariah BUMN, yakni Bank Mandiri Syariah, Bank Rakyat Indonesia Syariah, dan Bank Negara Indonesia Syariah dinilai sebagai aksi korporasi yang strategis dan layak diapresiasi.

“Gila Pak Menteri (Menteri BUMN Erick Thohir) yang satu ini. Sepak terjangnya selama ini justru memicu sentimen positif dan mendorong saham BUMN melesat di kala pandemi, digandrungi para investor milenial. Dan terakhir, aksi merger tiga bank syariah raksasa,” kata anggota Komisi VI DPR, Abdul Hakim Bafagih kepada wartawan, Kamis (4/2).

Anggota DPR Fraksi PAN ini mengatakan bahwa realisasi merger tiga bank syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Senin lalu (1/2) ini tepat, bukan hanya dalam rangka bertahan dari krisis pandemi, tetapi langkah strategis yang menjadi tonggak bagi masa depan bisnis keuangan berbasis syariah.

Merger ini juga sejalan dengan visi menjadi pusat keuangan syariah global, seperti yang dicanangkan Presiden Jokowi. BSI sebagai bank BUMN hasil merger akan menjadi tulang punggung untuk mewujudkan visi tersebut.

Ke depan, Abdul Hakim berharap BSI harus lebih inovatif dalam menciptakan produk perbankan syariah untuk menjawab peluang di sektor UMKM.

“Bank Syariah Indonesia harus mengambil spirit perjuangan Muhammad Yunus. Seorang ekonomi Bangladesh yang sukses menciptakan produk perbankan yang adaptif dan solutif bagi pelaku usaha mikro," paparnya.

Pengalaman Muhammad Yunus, kata dia, setidaknya terbukti secara empiris di Indonesia. Bank BRI, yang selama ini menyasar pangsa pasar pelaku usaha kecil dan mikro berhasil mengemban program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang realisasinya capai 105,3 T hingga Oktober 2020.

Realitas di atas harusnya menjadi inspirasi BSI dalam menciptakan produk keuangan syariah yang adaptif dan inovatif serta berpihak pada UMKM.

“Jika ini dilakukan secepatnya, terutama di saat pandemi ini, tentu akan sangat strategis bagi perkembangan pasar keuangan syariah 5 sampai 10 tahun ke depan” tutup Abdul Hakim yang juga Presiden Persik Kediri ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA