Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jokowi Ingin Indonesia Jadi Barometer Ekonomi Syariah Regional Dan Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Senin, 01 Februari 2021, 18:29 WIB
Jokowi Ingin Indonesia Jadi Barometer Ekonomi Syariah Regional Dan Dunia
Presiden Joko Widodo saat meluncurkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (1/2)/Repro
rmol news logo Presiden Joko Widodo menginginkan adanya perkembangan secara terus menerus dari laju pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah.

Kepala Negara bahkan berharap PT Bank Syariah Indonesia Tbk yang baru diluncurkan hari ini menjadi rujukan perekonomian regional Asia dan dunia.

Karena menurut Jokowi, sudah lama Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan status ini menurutnya sudah menjadi salah satu identitas kebanggaan Indonesia di mata global.

"Maka sudah sewajarnya Indonesia menjadi salah satu negara terdepan dalam hal perkembangan ekonomi syariah," ujar Jokowi saat meluncurkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (1/2).

Berdasarkan data The State of Economic Global Indicator Report, Jokowi menyebutkan pertumbuhan sektor ekonomi syariah Indonesia terus beranjak naik.

Katanya, pada tahun 2018 ekonomi syariah Indonesia masih berada di peringkat ke-10 dunia. Kemudian di tahun 2019 naik menjadi peringkat yang kelima dunia, dan tahun 2020 beranjak naik kembali di peringkat keempat di dunia.

"Kenaikan peringkat tersebut harus terus kita syukuri. Namun, kita harus terus bekerja keras untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah regional dan global," ungkapnya.

Bahkan, di tengah krisis pandemi Covid-19 ini, Jokowi menerima laporan positif terkait kinerja Bank Syariah Indonesia. Di mana, tetap mencatatkan pertumbuhan yang stabil.

"Bahwa perbankan bisa tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan perbankan konvensional," tuturnya.

Dia memaparkan, dari sisi aset bank syariah naik 10,97 persen secara tahunan. Sementara bank konvensional naiknya 7,7 persen.

Kemudian dari sisi dana pihak ketiga, bank syariah tumbuh 11,56 persen secara tahunan, atau sedikit di atas bank konvensional yang tumbuh 11,49 persen.

Adapun dari sisi pembiayaan, pertumbuhan bank syariah jauh lebih tinggi sebesar 9,42 persen secara tahunan dibanding bank konvensional yang hanya tumbuh 0,55 persen.

"Sekali lagi ini patut kita syukuri," imbuhnya.

Oleh karena itu, indikator-indikator tersebut menjadi rujukan Jokowi meyakini pertumbuhan yang lebih baik untuk Bank Syariah Indonesia.

"Dengan dengan data seperti itu, saya meyakini insya Allah ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh sangat cepat, akan berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan masyarakat kita," tuturnya.

"Sebagai bagian dari bukti bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin," demikian Joko Widodo menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA