Bisnis usaha pisang goreng tanduk Arty memiliki metode khusus dalam meramu pisang goreng buatannya hingga menjadi produk yang 'ngangeni'.
"Selain memperhatikan rasa, kualitas produk, kami juga berupaya membuat konsumen kembali lagi dan lagi. Istilahnya kami ingin produk ini bisa terkenang terus," ujar Riva, salah satu dari tiga sekawan yang tergabung dalam Sipisang Group, yang menaungi usaha Pisang Goreng Tanduk Arty.
Dengan mengedepankan rasa dan kualitas, tak heran jika usaha Pisang Goreng Tanduk Arty bisa eksis di pasar online, terutama di tengah pandemi ini.
"Kami memang menyasar pasar online, karena saat ini pasar online lebih menjanjikan. Dengan beberapa outlet yang kami kembangkan, jaungkauan kepada konsumen menjadi semakin dekat," ujar Riva dalam acara diskusi online bersama Kantor Berita Republik Merdeka Online.
Melebarkan sayap adalah impian semua pengusaha. Namun, ada yang juga sama pentingnya, yaitu memberdayakan masyarakat agar bisa ikut maju bersama Sipisang Group yang mengelola Pisang Goreng Tanduk Arty.
"Kebutuhan pisang kami mencapai lebih dari 1 ton setiap minggunya, untuk setiap outlet. Petani pisang di daerah Sukabumi yang selama ini memasok pisang untuk kami. Kami juga membuka peluang untuk siapa saja yang mau belajar membuat pisang dan mau berbisnis pisang goreng," kata Riva.
Dari belasan outlet yang tersebar di Jakarta, beberapa di antaranya adalah outlet pemberdayaan. Sipisang Group melakukan pelatihan dan pemberdayaan kepada para pemuda yang berkeinginan bekerja sama.
"Kami memberikan pelatihan, mengawasi, dan memantau outlet-outlet pemberdayaan," jelas Riva, menambahkan suka citanya terhadap siapa saja yang berada di bawah pemberdayaanya adalah orang-orang yang jujur, setia dan mau bekerja keras dan berkolaborasi.
Saat ini Riva bersama kawan-kawannya sedang mencoba bereksplorasi mengembangkan usaha lain seperti produk frozen, Ayam Goreng Choy, dan Ayam Penyet Tema.
"Kami ingin maju bersama-sama, maka kami membuka peluang bagi mereka yang ingin belajar dan berkembang bersama kami. Yang terpenting adalah bagaimana menjaga kualitas walau telah memiliki banyak cabang atau outlet dan orang-orang baru.
Riva mengatakan ia merasa bersyukur hingga saat ini belasan outlet Pisang Goreng Tanduk Arty terus bertahan dengan 30 SDM yang membantunya mengelola usaha ini.
"Kami ada di aplikasi antaran online seperti Grabfood dan Gofood. Kami juga bisa ditemui di Intagram @pisang_sukun_arty atau @pisangsukun.kemang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.