Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tidak Mau Berat Sebelah, Jokowi Minta Program Kemitraan Investasi Untungkan UMKM Dan Pengusaha Besar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Senin, 18 Januari 2021, 12:26 WIB
Tidak Mau Berat Sebelah, Jokowi Minta Program Kemitraan Investasi Untungkan UMKM Dan Pengusaha Besar
Jokowi di acara penandatanganan MoU Penguasaha Besar dengan UMKM/Repro
rmol news logo Program kemitraan investasi pengusaha besar dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dipastika tidak akan menguntungkan salah satu pihak.

Presiden Joko Widodo meminta kepada Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia agar bisa memastikan hal tersebut.

"Model bisnis kemitraan ini harus terus dilembagakan, harus terus menemukan pola relasi yang menguntungkan antara pengusaha besar dengan UMKM, semuanya harus untung," ujar Jokowi dalam acara Penandatanganan Komitmen PMA dan PMDN Dengan UMKM, di Istana Bogor, Senin (18/1).

"Enggak bisa yang gede harus rugi yang UMKM untung. Enggak, semuanya harus untung," tegasnya menambahkan.

Selain itu, mantan wali Kota Solo ini uga meminta para pengusaha besar, baik yang berasal dari dalam dan luar negeri, untuk tidak memperkaya diri sendiri dan atau perusahaannya ketika berinvestasi di daerah-daerah yang ada di Indonesia.

"Dan yang perlu terus saya lihat adalah usaha besar tidak boleh hanya mementingkan usahanya sendiri, dirinya sendiri. Tolong dilihat lingkungannya, ada usaha menengah, kecil atau mikro libatkan dalam kegiatan-kegiatan perusahaan, sehingga akan meningkatkan usaha-usaha itu naik levelnya," ungkap Jokowi.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memastikan, pemerintah akan terus berupaya membangun ekosistem berusaha yang kondusif, agar kolaborasi penguasaha besar dengan UMKM ini menguntungkan kedua belah pihak.

"Dan kita harapkan terus berkembang. Kalau tadi yang terlibat 196 UMKM dan 56 pengusaha besar, saya minta ini bisa diperluas, karena saya tau ini tahap awal, ini bisa diperluas di masa mendatang," kata Jokowi.

"Kemudian terus meningkat nilai dan cakupannya. Kalau sekarang mungkin baru Rp 1 miliar, tahun depannya mungkin bisa Rp 5 miliar, tahun depannya lagi bisa Rp 10 miliar, tahun depannya lagi bisa Rp 100 miliar, itu yang kita inginkan," tambahnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA