Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bisnis Tanaman Hias, Hati Riang Kantong Pun Girang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 06 Januari 2021, 12:14 WIB
Bisnis Tanaman Hias, Hati Riang Kantong Pun Girang
Tangkapan layar acara Jendela Usaha Rabu 6 Januari 2020/Repro
rmol news logo Di masa pandemi, harga tanaman hias justru melangit. Ini karena sebagian orang mengisi waktu di rumah dengan bercocok tanam dan merawat tanaman hias. Permintaan tanaman hias seperti sansivera, aglaonema, philodenron, dan monstera yang populer disebut Janda Bolong, naik hingga berkali-kali lipat.   

Banyak yang mengakui menanam bunga adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan. Di tengah kecemasan akan penularan virus, kegiatan bercocok tanam ini bisa membantu menghilangkan stress dan meningkatkan imun tubuh. Namun, belakangan aktivitas ini malah mendatangkan rejeki.

"Senang aja liat tanaman yang tumbuh segar. Apalagi dari bentuk daunnya aja unik-unik ya. Ketika kita menanam, merawat, lalu melihat hasilnya bagus, hati itu senang," ujar Rima Suryani, ibu rumah tangga asal Cijantung yang sejak tahun 2016 gemar bercocok tanam.

Suatu kali, seorang teman yang melihat tanaman Monstera Adansoninya tertarik untuk membelinya.

"Kita udah sayang-sayang. Lalu tiba-tiba ada teman yang tertarik, yah, gimana ya. Sebenarnya sayang untuk dilepas. Tapi karena yang minat bukan hanya seorang, saya pikir bagus juga jika menjadi peluang berbisnis," katanya, dalam acara Jendela Usaha yang diselenggarakan Kantor Berita Republik Merdeka, Rabu (6/1).

Rima menghargai Monstera Adansoni miliknya itu seharga 35 ribu rupiah untuk satu daunnya.

"Padahal dulu, tahun 2016 belinya satu pot daun, rimbun banget, saya beli cuma 30 ribu rupiah," katanya.

Hobi yang mendatangkan rejeki ini sayang jika tidak diseriusi. Rima mengakui, banyak sekali manfaat yang didapat dari hasil menanam tanaman hias.

"Bagi yang sudah memiliki segmen pasar, tanaman yang bagus juga bisa menjadi ladang investasi," tambah Rima.

Sama halnya dengan Adit Permana, warga Bogor, yang mengaku mencintai tanaman sejak beberapa taun lalu, tetapi kemudian tertarik untuk ikut berbisnis.

"Saya suka tanaman sudah lama. Trus, karena sekarang booming tanaman hias di masa pandemi, akhirnya ikutan juga menawarkan tanaman milik saya ke teman-teman dan menawarkannya ke media sosial," akunya.

Lama-lama malah banyak tema yang ikutan meniitip jual tanaman di teras rumahnya di Komplek Graha Selaras Cibinong, Bogor. Dari sanalah bisnis tanaman hiasnya berjalan. Teras rumahnya kini dipenuhi dengan beragam tanaman. Dari mulai Alocasia Jacklyn, Alocasia Dragon Scale, dan banyaknya jenis Alocasia lainnya.

"Saya beli bibitnya dari Sulawesi dan Kalimantan. Itu jauh lebih murah. Perawatannya juga tidak terlalu sulit," kata Adit.

Pembelinya pun mulai meluas semenjak ia mempromosikan penjualannya di akun Instagram kotakdaun.

Sementara, Indria Salim, ibu rumah tangga asal Tangerang, mulanya mencintai tanaman jenis anggrek. Sejak tahun 2017 ia mengoleksi tanaman anggrek di rumahnya.

"Tahun 2017, saya beli di tetangga yang punya tanaman anggrek,  Hibrida, dari famili dendobrium, 40 ribu rupiah saat itu. Saya rawat, beberapa tahun kemudian, ada yang tertarik. Mau beli dengan harga yang lumayan," katanya.

Dari sana, dia pun mulai meluaskan permintaan dengan mempromosikan tanamannya ke sekitaran rumah dan ke media sosial.

"Hasil dari jual tanaman, ya saya belikan tanaman lagi. Bibitnya, pupuknya, dan lain-lain. Jadi habisnya ya ke tanaman lagi. Tetapi, tanaman saya jadi semakin banyak. Kelebihannya ya lumayan sekali," katanya. Menambahkan bahwa saat ini dia belum betul-betul serius menggeluti bisnis ini tetapi melihat peluang yang ada kemungkinan besar ia akan memanfaatkan hal itu.

"Sebenarnya ini lebih kepada kepuasan hati. Melihat tanaman yang tumbuh bagus, indah. Hati jadi senang. Ada yang suka, dan mau beli, itu bonus. Setiap hari saya juga menyapa tanaman-tanaman saya. Hati jadi tambah riang," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA