Menteri Koordinator Bidang Perekonomiam, Airlangga Hartarto menjelaskan, sentimen positif untuk perekonomian domestik tidak bisa terlepas dari capaian-capaian program penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi di tahun 2020.
“Optimisme di tahun 2021 melandasi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di mana capaian program pemulihan ekonomi di tahun 2020 memberikan sentimen positif dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19,†ujar Airlangga dalam acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2021, di Jakarta, Senin (4/1).
Berdasarkan catatan IMF, Airlangga menyebutkan ekonomi global diprediksi tumbuh di kisaran 4,2 persen hingga 5,2 persen di tahun 2021. Sejalan dengan ini, Bank Dunia juga mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bakal tumbuh sebesar 4,4 persen di tahun 2021.
"Pemerintah sendiri memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 4,5 persen sampai dengan 5,5 persen," kata Airlangga.
Lebih lanjut, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menerangkan asumsi makro APBN 2021.
"Inflasi ditargetkan 3 ± 1 persen dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditetapkan Rp14.600. Sentimen positif pada beberapa bulan terakhir 2020 memberikan harapan," ungkapnya.
"Di mana, nilai tukar rupiah ditutup terapresiasi ke level Rp14.050 per US dolar pada tanggal 30 Desember 2020 lalu, yang berarti IHSG dan nilai tukar rupiah telah mendekati level sebelum Pandemi Covid-19," demikian Airlangga Hartarto.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: