Nilai ekspor pada Desember 2020 terlihat meningkat 5,6 persen dari tahun sebelumnya, menurut perkiraan median dari 12 ekonom.
Ini adalah pertumbuhan tercepat dalam tiga bulan dan lebih baik dari kenaikan 4,1 persen pada bulan November.
Penjualan chip, barang ekspor terbesar Korsel, melonjak 26,4 persen di luar negeri selama periode 1-20 Desember.
Sebaliknya, impor diperkirakan menyusut 2,6 persen pada Desember. Ini adalah masa yang cukup panjang bagi nilai impor karena adanya gelombang ketiga infeksi virus corona, yang terburuk di negara itu, sehingga membuat lemahnya permintaan domestik.
Chun Kyu-yeon, ekonom di Hana Financial Investment, mengatakan perdagangan kembali normal salah satunya juga didukung karena adanya bantuan pasokan vaksin.
"Pemulihan ekspor yang dipimpin semikonduktor terlihat terus berlanjut. Tren peningkatan ekspor akan berlanjut hingga kuartal kedua tahun 2021, karena ekonomi global dan volume perdagangan kembali normal dalam bantuan pasokan vaksin," kata Chun, seperti dikutip
Reuters.
Para ahli ekonomi melihat pemulihan ekspor tetap tangguh meskipun ada kekhawatiran atas situasi virus corona lokal.
"Meskipun kebangkitan global Covid-19 dan tindakan penguncian terkait sebagian akan berdampak negatif pada ekspor, stimulus AS dan upaya China untuk meningkatkan konsumsi domestiknya akan mendukung pemulihan ekspor," kata Park Sang-hyun, kepala ekonom di Hi Investment & Sekuritas.
Data perdagangan untuk Desember dan seluruh tahun 2020 akan keluar pada 1 Januari pukul 9 pagi (0000 GMT 1 Januari). Sebanyak 11 ekonom memprediksikan output industri pada November akan meningkat dengan penyesuaian musiman 0,8 persen bulan ke bulan, setelah menyusut 1,2 persen pada Oktober.
Dua belas ekonom juga memperkirakan harga konsumen di bulan Desember akan naik rata-rata 0,6 persen tahun ke tahun, stabil dari bulan sebelumnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: