Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Abon Jantung Pisang Prospek Usaha Menjanjikan, Tidak Kalah Enak Dari Abon Daging

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 23 Desember 2020, 13:41 WIB
Abon Jantung Pisang Prospek Usaha Menjanjikan, Tidak Kalah Enak Dari Abon Daging
Abon jantung pisang produksi UMKM dari Solo/Ist
rmol news logo Abon berbahan baku jantung pisang ternyata tidak kalah lezat dengan abon berbahan baku daging sapi. Pilihan jantung pisang yang tepat akan menghasilkan rasa yang tak kalah dengan abon daging sapi. Ayu Prameswari, ibu rumah tangga pengusaha abon vegetarian telah membuktikannya.

"Terutama jantung pisang kepok," kata Ayu, warga Karanganyar yang telah bergelut dengan usaha panganan abon sejak 2019 lalu.

Setiap jenis pisang memiliki karakter yang berbeda-beda. Pisang kepok menjadi pilihan utama bahan baku karena dari tekstur dan juga rasa bisa dikatakan 80 persen mirip daging.

"Kalo dimasak ndak pait ato sepet.  Ada jantung pisang dari pisang yang jenis lain juga, cuma harus ekstra proses masaknya," terang Ayu.

Ia memulai usaha ini berawal dari kesukaannya makan sayur-sayuran.

"Saya menghindari makan daging. Dari situ kepikiran bikin lauk pauk yang berbahan baku sayur tetapi yang tidak membosankan. Akhirnya coba bikin abon dari jantung pisang.," katanya, dalam acara Jendela Usaha yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL.id Rabu (23/12).

Percobaan pertama membuat panganan tidak menemukan kesulitan berarti karena terbiasa memasak olahan sayur.

Setelah menemukan racikan yang pas,  Ayu yang dulunya adalah guru seni tari di Karanganyar, menawarkan olahannya kepada teman-teman dekatnya.

"Awal produksi sehari bisa 20 bungkus ya. Saya tawarkan ke teman-teman dekat dan relasi. Sambil menawarkan, sambil mencari market yang pas buat produk ini," kata Ayu.

Produknya kini mempunyai tiga varian. Selain jantung pisang, Abon Vegetarian 'Gadhing De' Vegan' ini pun menambah varian lain yaitu cempedak dan sayuran.

"Omset sebelum covid sebulan produksi bisa sampai 5000 pieces semua varian pcs all varian. Saat datang Covid ya produksi menurun. Saya pun pasang strategi lain agar tetap bertahan, dengan memperkuat penjualan online dan masuk ke retail pasar modern dan mini market," katanya.

Saat ini produknya juga mengalami penggantian desain baru agar terlihat lebih cerah.

Intinya adalah bagaimana produksi bisa tetap berjalan di tengah kesulitan pandemi, menurutnya. Jika toko-toko sudah tidak bisa lagi menjadi sasaran pemasarannya, maka jalur online pun harus dirambah. Melalui e-commerce, media sosial, dan bekerja sama dengan Pemda.

"Alhamdulillah, walau sedikit berkurang, usaha ini tetap bisa berjalan," kata Ayu.

Produknya telah merambah ke berbagai daerah lewat distributor, reseller, serta penjualan online. Usaha ini juga turut membuka lahan rejeki para petani di daerahnya.

"Setiap hari petani menyetor hasil panen jantung pisang, cempedak, dan sayuran. Beberapa sayuran yang tidak habis dijual di pasar, dikirim ke sini," kata Ayu.

Saat ini ada 10 orang pemasok khusus jantung pisang. Lima  dari Karanganyar dan tiga dari luar Karanganyar, Sragen, Magetan, Boyolali.
Untuk pasokan jantung pisang dua hari sekali, langsung diolah tanpa ada stok sisa bahan baku mentah. rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA