Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harga Minyak Anjlok Di Tengah Kekhawatiran Munculnya Varian Baru Virus Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 22 Desember 2020, 08:49 WIB
Harga Minyak Anjlok Di Tengah Kekhawatiran Munculnya Varian Baru Virus Corona
Ilustrasi/Net
rmol news logo Varian baru virus corona menyebabkan harga minyak merosot pada awal perdagangan Senin (21/12).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kekhawatiran melanda Inggris sejak ditemukannya varian tersebut dengan segera melakukan pembatasan baru, diikuti oleh sejumlah negara-negara Eropa yang melakukan penutuan akses penerbangan dari dan ke negara itu. Ini tentu akan menghambat pemulihan ekonomi dan permintaan bahan bakar.
Minyak mentah berjangka Brent pengiriman Februari merosot 1,35 dolar AS atau 2,6 persen menjadi 50,91 dolar AS per barel.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Januari turun 1,36 dolar AS atau 2,8 persen menjadi  47,74 barel.

Penurunan Senin terjadi setelah harga minyak menandai kenaikan tujuh minggu berturut-turut pekan lalu karena investor fokus pada peluncuran vaksin Covid-19.

"Sebuah varian baru dari virus korona di Inggris dan pembatasan perjalanan yang lebih ketat di Eropa memicu kekhawatiran atas pemulihan ekonomi yang lebih lambat, mendorong investor untuk melepas posisi beli," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di pialang komoditas Fujitomi Co, seperti dikutip Reuters.

Pelemahan harga minyak terjadi setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Sabtu (19/12)  mengumumkan pembatasan lebih ketat bagi London dan bagian lain Inggris untuk memerangi lonjakan infeksi yang mengkhawatirkan.

Analis minyak UBS, Giovanni Staunovo, mengatakan, laporan adanya varian baru virus corona telah membebani sentimen risiko dan minyak. Pembatasan mobilitas di seluruh Eropa juga membuat permintaan minyak terganggu.

Varian baru Covid-19 disebut berpotensi dapat menularkan hingga 70 persen memicu kekhawatiran tentang penyebaran yang lebih luas.

Banyak negara menutup perbatasan ke Inggris pada Senin (21/12), menyebabkan kekacauan perjalanan serta meningkatkan prospek kekurangan pangan di Inggris.

Varian baru virus ini diketahui telah terdeteksi di negara lain, termasuk Australia, Belanda dan Italia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA