Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengusaha Rafins Snack: Saat Pandemi Datang, Strategi Dagang Pun Harus Diubah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 16 Desember 2020, 11:48 WIB
Pengusaha Rafins Snack: Saat Pandemi Datang, Strategi Dagang Pun Harus Diubah
Ravie dengan produknya/Ist
rmol news logo Memulai suatu usaha tentu tidak serta merta hanya berpatokan pada apa yang hanya kita inginkan. Walaupun untuk melakukannya kita harus menyesuaikan dengan minat, kemampuan, dan hobi, tetapi kita harus ingat peluang apa yang ada di masyarakat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu juga yang dilakukan oleh M Ravie Cahya Ansor, pemilik usaha Rafins Snack dari Kota Lampung ini.  
 
"Bermula dari maraknya produk snack impor yang masuk ke Indonesia, waktu itu lagi ramai salted egg. Lalu di Singapura lagi booming yang namanya Fish Skin. Saya melihat peluang untuk bisa menciptakan produk sejenis itu di Indonesia," kata Ravie, dalam acara diskusi Jendela Usaha, yang diselenggarakan Republik Merdeka Online, Rabu (16/12).

Ravie mengaku terdorong untuk membuat produk sejenis untuk menunjukkan bahwa produk dalam negeri juga mampu bersaing dengan produk impor. Tentunya dngan harga yang bisa disasar berbagai kalangan.

Dengan modal awal Rp 500 ribu, Ravie membeli satu kilo kulit ikan patin yang kemudian diolahnya di kamar kos. Dia menawarkannya ke beberapa teman dan meminta pendapat mereka.

"Di awal itu saya produksi 10 bungkus. Dan lewat komentar beberapa teman, masukan dari mereka, oh kurang ini kurang itu, menjadi masukan saya untuk menciptakan rasa yang pas. Sekitar 5-6 bulan saya melakukan riset dan mencoba memasarkannya," katanya.

Seiring waktu, produknya mendapat tempat di hati masyarakat. Pesanan pun mulai berdatangan. Strategi yang dia gunakan adalah promosi dari muut ke mulut, memberikan sampel produk, dan juga memanfaatkan media sosial.

"Promosi yang paling efektif memang lewat media sosial, tetapi jangan lupa, bagaimana pun keunggulan ada di produk itu sendiri. Jenis produk, rasa, dan kemasan, tetap menjadi yang paling utama," kata Ravie yang kini mempu menjual hampir 10 ribu pieces per bulan, ke seluruh Indonesia.

Seiring perkembangannya Rafins Snack kini memiliki varian lain selain skin fish atau kulit ikan patin, yaitu cassava atau keripik singkong, dan potato atau kentang.

Ravie mengakui bahwa pandemi sempat berdampak pada penjualan Rafins Snack yag bertitik berat di outlet-outlet offline. Mereka terpaksa menutup toko karena tidak ada wisatawan

"Selama satu setengah bulan bulan penjualan 0 persen. Dari sana kami mulai riset ulang tentang behavior market yang mulai berubah karena pandemi," ujar Ravie.

Menurutnya, banyak yang masih mau ngemil namun takut keluar rumah atau daya belinya tidak sebanyak sebelumnya. Dia pun akhirnya menciptakan kemasan yang lebih kecil lagi dan menggunakan pendekatan pemasaran yang berbeda.

"Alhamdulillah, penjualan meningkat berkali-kali lipat dari awal. Ditambah dengan bantuan teman-teman yang mau jadi distributor," ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA