Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berawal Dari Kamar Kos, Keripik Kulit Patin Buatan Mahasiswa Lampung Melanglang Buana Ke Seluruh Negeri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 16 Desember 2020, 11:13 WIB
Berawal Dari Kamar Kos, Keripik Kulit Patin Buatan Mahasiswa Lampung Melanglang Buana Ke Seluruh Negeri
Pengusaha kripik kulit ikan patin, Muhammad Ravie Cahya Ansor/RMOL
rmol news logo Memiliki hobi jalan-jalan dan makan membuat Muhammad Ravie Cahya Ansor, seorang mahasiswa asal Lampung di Jakarta berhasil menjadi seorang pengusaha muda.

Nama Rafin's Snack mungkin sudah tidak asing didengar. Dengan produk unggulan keripik kulit ikan patin, Ravie berhasil memproduksi ribuan kemasan yang dijual ke seluruh Indonesia.

Mahasiswa manajemen itu mengaku, sebagai seorang milenial, ia ingin menjadikan hobi sebagai penghasilan. Untuk itu, ia memulai sebuah bisnis kecil-kecilan pada 2018 dengan modal hanya Rp 500 ribu.

Ravie menuturkan, ketika ingin memulai bisnis, ia melakukan riset panjang terlebih dulu untuk mencari produk yang tepat dipasarkan.

Ketika itu, Ravie menyadari betul perkembangan teknologi dan internet di tengah masyarakat Indonesia. Di sisi lain, ia juga ingin produknya menjangkau pasar yang luas. Alhasil, makanan kemasan menjadi pilihan terbaik Ravie.

"Kalau kita ke daerah tertentu, yang dicari itu makanan. Ada cerita pada setiap makanan," kata Ravie dalam diskusi virtual Jendela Usaha yang digelar oleh Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/12).

Produk kulit ikan patin kemudian juga menjadi pilihan Ravie karena ia terinspirasi dengan produk kulit ikan rasa telur asin di Singapura yang tengah populer.

"Produk apa yang kira-kira melesat. Ketika itu yang nge-trend itu salted egg fish skin di Singapura. Di Singapura saja dijualnya dibatasi, hanya 5 pcs per orang. Berarti marketnya luar biasa," kisah Ravie.

Harga produk tersebut pun terbilang mahal, yaitu sekitar Rp 160 ribu atau 16 dolar Singapura per 100 gram.

Melihat fenomena dari produk tersebut, Ravie mengambil peluang dengan memanfaatkan kulit ikan patin yang akhirnya ia jual jauh lebih murah.

Ia pun memulai proses pembuatan produknya di kamar kos, dengan fasilitas yang terbatas. Tetapi produk kulit ikan patin Ravie mendapatkan respons yang baik.

Berawal dari memproduksi 10 buah kemasan, Ravie saat ini bisa memproduksi 10 ribu kemasan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA