Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Pandemi, Penjualan Batik Hasil Kerajinan Pelaku UMKM Mampu Menorehkan Angka Fantastis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 14 Desember 2020, 17:12 WIB
Di Tengah Pandemi, Penjualan Batik Hasil Kerajinan Pelaku UMKM Mampu Menorehkan Angka Fantastis
Acara diskusi virtual bersama Direktur Diplomasi Publik Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik (Dirdiplik) Kemenlu, Yusron B Ambary/Repro
rmol news logo Bali Democracy Forum (BDF) juga menyoroti penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah, dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi, di maman UMKM merupakan sektor yang paling terdampak.

"Tentu saja masalah UMKM juga menjadi pembahasan serius di BDF. Bahkan perbaikan kondisi UMKM menjadi isu krusial pada BDF 2020 ini", ujar Direktur Diplomasi Publik Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik (Dirdiplik) Kemenlu, Yusron B Ambary, dalam acara diskusi virtual pada Senin (14/12).  

Masing-masing negara saling berbagi tip dan trik bagaimana agar hasil kreasi pelaku UMKM bisa terjual di luar negeri. Saling memberikan informasi apa saja yang dibutuhkan satu negara dengan negara lannya. Seperti misalnya perwakilan di Dubai bertanya, apa yang dibutuhkan Indonesia, dan sebaliknya, ujar Yusron.

Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri terus memacu upaya peningkatan UMKM bahkan di tengah pandemi ini. Salah satunya dengan menggenjot promosi hasil usaha para pengrajin.

Menurut Yusron, pandemi mestinya menciptakan kreasi dan inovasi bagi semua orang agar bisa tetap bertahan di tengah krisis yang membuat dunia compang camping akibat dampak yang ditimbulkannya.

Yusron mengatakan, bahkan Kemenlu membantu menjual batik hasil karya pelaku UMKM ke setiap perwakilan di luar negeri. Melalui promosi yang dilakukan dengan terus menerus lewat  132 perwakilan RI di luar negeri, bisa terjual hingga memperoleh hasil sekitar Rp 2,6 miliar.

"Kita membuat Table Talk Batik. Kita jualan batik kepada perwakilan kita di luar negeri. Kreasi dan inovasi itu yang terus kita kerjakan. Artinya ekonomi masih bisa berjalan jika kita berupaya dan mencari sosuli inovatif," tutur Yusron.

Intinya, menurut pejabat Kemlu yang pernah berdinas di konsulat Jenderal RI di Dubai 2003-2006, semua orang tidak boleh menyerah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA