Perjanjian tersebut juga mencakup kesepakatan yang akan membuat Ineos mengevaluasi kemungkinan dimasukkannya teknologi drivetrain sel bahan bakar Hyundai ke dalam off-roader Grenadier yang akan diluncurkan pada tahun 2021 yang saat ini ditenagai dengan mesin bensin dan diesel enam silinder dari BMW.
Ineos akan memanfaatkan teknologi yang sudah digunakan di jalan raya pada SUV sel bahan bakar hidrogen Hyundai Nexo. Mereka menyebut pertimbangan teknologi tersebut sebagai langkah penting dalam upaya Ineos untuk meragamkan opsi powertrainnya pada tahap awal.
Jim Ratcliffe, pendiri Ineos dan salah satu orang terkaya di Inggris, telah menginvestasikan jutaan dolar untuk mengembangkan mobil tersebut, yang akan dipasarkan pada awal 2022 dengan mesin pembakaran internal.
Usaha SUV hanyalah sebagian kecil dari merek Ineos, dari sebagian besar kerajaan multinasional milik orang terkaya Inggris Jim Ratcliffe yang tumbuh dari dalam industri bahan kimia.
Perusahaan tersebut telah menghasilkan 300 ribu ton hidrogen per tahun, terutama sebagai produk sampingan dari operasi manufaktur kimianya. Mereka juga menjadi salah satu spesialis elektrolisis terbesar di Eropa, jadi bagi Ineos, mengeksplorasi tenaga hidrogen untuk mobilnya sangat masuk akal.
“Perjanjian antara Ineos dan Hyundai memberi kedua perusahaan peluang baru untuk memperluas peran utama dalam ekonomi hidrogen bersih,†kata Direktur teknologi Ineos Peter Williams, seperti dikutip dari
Auto Express, Selasa (23/11).
“Mengevaluasi proses produksi, teknologi, dan aplikasi baru, dikombinasikan dengan kemampuan yang ada, menempatkan kami pada posisi unik untuk memenuhi permintaan yang muncul akan sumber energi rendah karbon yang terjangkau dan kebutuhan pemilik 4x4 di masa depan,†ungkapnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: