Salah satu kesempatan yang berhasil dimanfaatkan dengan baik adalah China International Import Expo (CIIE) yang digelar pemerintah China untuk ketiga kalinya.
Pasalnya, pameran yang digelar di National Exhibition and Convention Center (NECC) Shanghai itu diketahui menarik sekitar 500 perusahaan global dengan total pengunjung mencapai 400 ribu orang.
Berlangsung dari Kamis (5/11) hingga Selasa (10/11), CIIE menjadi kesempatan emas bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk melakukan promosi.
Beberapa di antaranya adalah PT. Purinusa Ekapersada, PT. Inlove Jewellery Trading, PT. Universal Luggage Indonesia, PT. Agarindo Bogatama, PT. Kapal Api Global, PT. Anugerah Citra Walet Indonesia, dan Mayora Group.
Jika dibanding tahun lalu, partisipasi perusahaan Indonesia saat ini terbilang tidak banyak karena pandemi Covid-19.
Tetapi di tengah penerapan protokol kesehatan yang ketat, antusiasme setiap peserta dan pengunjung tidak berkurang.
"Tahun ini Indonesia tidak datang dengan kekuatan optimal, Namun perusahaan Indonesia yang bergabung di sana adalah salah satu yang terbaik di bidangnya," ucap Dutabesar RI untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, dalam keterangan tertulis kedutaan yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/11).
"Intinya, meski dalam keterbatasan, Indonesia tetap tampil prima dan siap penuhi permintaan pasar Tiongkok dengan produk-produk unggulan dan potensialnya!" tambah Djauhari menyemangati partisipan.
Dalam kesempatan berbeda, Konjen RI di Shanghai, Deny W. Kurnia menyampaikan, CIIE dapat dijadikan sebagai salah satu katalis untuk membangkitkan perekonomian regional dan global di tengah dampak pandemi Covid-19.
Selain turut berpartisipasi dalam CIIE, tahun ini Kemendag, KBRI Beijing, KJRI Shanghai dan ITPC Shanghai juga berkolaborasi menyelenggarakan "Indonesia-China Business Forum and Matching" yang diikuti sekitar 200 peserta secara hybrid.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh perusahaan dan perwakilan Indonesia tampaknya membuahkan hasil manis. Itu karena lima perusahaan China tertarik untuk melakukan perdagangan dengan pemerintah Indonesia dengan nilai total Rp 8,3 triliun.
Kelimanya juga melakukan penandatanganan
Letter of Intent (LOI) yang diwakili oleh Atase Perdagangan RI di Beijing, Marina Novira dan Kepala ITPC Shanghai, Indra Prahasta.
“Melalui LOI ini, lima perusahaan Tiongkok tersebut menyatakan akan melakukan pembelian produk Indonesia berupa batu bara, buah tropis, produk turunan kelapa, produk perikanan, makanan dan minuman serta produk pertanian lainnya, dengan total nilai sebesar 584 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,3 triliun,†ungkap Marina.
Untuk meningkatkan kerja sama, Djauhari juga mengajak seluruh peserta CIIE untuk mengikuti Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition 2020 (TEI – VE 2020) yang akan berlangsung pada Rabu (10/11) hingga Senin (16/11) secara daring.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: