Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pandemi Covid-19: Bisnis Online Asia Tenggara Melaju Cepat, Indonesia Dan Vietnam Jadi Yang Terdepan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 10 November 2020, 12:57 WIB
Pandemi Covid-19: Bisnis Online Asia Tenggara Melaju Cepat, Indonesia Dan Vietnam Jadi Yang Terdepan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Krisis kesehatan akibat pandemi virus corona ternyata juga membawa berkah tersendiri bagi para pelaku bisnis online, terutama di wilayah Asia Tenggara. Sebuah laporan industri mencatat, ekonomi internet Asia Tenggara akan mencapai 105 miliar dolar AS tahun ini.

Krisis virus corona memaksa konsumen untuk melakukan segala sesuatu berbasis online. Seperti belanja online, menikmati makanan pesan-antar di rumah, serta dunia hiburan yang beralih ke dunia digital, yang membuat bisnis internet melaju kencang dan menggembulkan pendapatan para pebisnis di bidang internet.

Laporan tersebut mencakup Indonesia, Malaysia, Vietnam, Singapura, dan Filipina. Mereka mengatakan negara-negara itu menambah 40 juta pengguna internet baru pada tahun ini, sehingga total menjadi 400 juta. Itu berarti 70 persen dari populasi wilayah itu sekarang adalah pengguna online, tambah laporan itu, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (10/11).

“Kami telah sangat terpengaruh oleh virus corona secara global, tetapi sangat menggembirakan dan membesarkan hati ketika mengetahui masih ada ketahanan dalam ekonomi digital di Asia Tenggara,” kata Stephanie Davis, wakil presiden untuk Asia Tenggara di Google.

Pebisnis internet telah muncul sebagai pemenang dari penguncian virus corona, karena orang lebih memilih untuk berbelanja dari rumah mereka daripada melakukan perjalanan ke toko di tengah kekhawatiran akan penularan virus.

Davis menjelaskan bahwa Covid-19, yang telah menginfeksi lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia, mendorong banyak pengambilan keputusan bagi konsumen di seluruh Asia Tenggara. Dia menambahkan bahwa ada bukti yang menggembirakan bahwa banyak dari peralihan ke konsumsi digital akan tetap ada.

E-commerce tumbuh 63 persen mencapai 62 miliar dolar AS pada tahun 2020, menjadi vertikal terbesar tahun ini, sementara sektor perjalanan mengalami kontraksi 58 persen menjadi 14 miliar dolar AS.

Ekonomi internet Singapura menyusut 24 persen menjadi 9 miliar dolar AS karena pandemi mencekik sektor perjalanan, sementara Vietnam dan Indonesia terus tumbuh pada tingkat dua digit.

Industri online di kawasan ini akan meningkat tiga kali lipat menjadi 309 miliar dolar AS.

Dengan peningkatan pengguna online sebesar 11 persen, Asia Tenggara adalah salah satu pasar internet dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Itu dibandingkan dengan sekitar 4,7 miliar pengguna internet di seluruh dunia, naik 7,4 persen dari tahun lalu, menurut wearesocial.com, sebuah layanan pemantauan digital.

Pertumbuhan penggunaan internet yang berkelanjutan telah membantu menciptakan unicorn seperti Grab dan Go-Jek, dengan startup di kawasan ini menarik miliaran modal dari perusahaan teknologi global dan perusahaan investasi.

Nilai kesepakatan tercatat telah menurun sejak 2018, terutama didorong oleh perlambatan dalam investasi besar-besaran unicorn, kata laporan Google-Temeasek-Bain. Namun, kesepakatan senilai 6,3 miliar dolar AS terjadi pada paruh pertama tahun 2020 versus 7,7 miliar dolar AS tahun lalu.

Investor masih memiliki modal yang cukup untuk disebarkan tetapi lebih fokus pada jalur perusahaan menuju profitabilitas. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA