Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bea Masuk Hingga Nol Persen Di Pasar AS Bawa Angin Segar Bagi Eksportir Tanah Air

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 03 November 2020, 07:51 WIB
Bea Masuk Hingga Nol Persen Di Pasar AS Bawa Angin Segar Bagi Eksportir Tanah Air
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Muhammad Lutfi/Net
rmol news logo Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Muhammad Lutfi merasa optimisme akan kelancaran diplomasi Indonesia dengan Amerika Serikat ke depan. Perpanjangan GSP atau generalized system of preference yang diberikan Amerika Serikat akan menjadi jalan bagi Indonesia menjajaki kerja sama lain yang lebih fokus.

Dalam press briefing virtual pada Senin (2/11) malam, Dubes Lutfi mengatakan perpanjangan GSP ini tidak terlepas dari hubungan bilateral yang dijalin dengan sangat baik antara Indonesia dan AS, termasuk di tingkat pemimpin kedua negara.

“Fasilitas GSP sangat penting dalam membantu agar produk-produk ekspor unggulan Indonesia dapat terus kompetitif di pasar AS yang memang dikenal memiliki tingkat persaingan yang tinggi,” kata Lutfi.

Banyak usaha kecil menengah (UKM) masuk dalam pos-pos tarif yang mendapatkan fasilitas GSP, seperti usaha kayu, mebel, tas, dan banyak lagi. Dari 3.572 pos tarif yang mendapatkan fasilitas GSP selama ini hanya 729 pos tarif (20,4 persen) yang menggunakan tarif 0 persen ke pasar AS. Sisanya, hampir 80 persen belum dimanfaatkan.

Di saat terjadinya disrupsi perdagangan dunia akibat pandemi Covid-19, adanya keringanan bea masuk hingga nol persen di pasar AS, jelas membawa angin segar bagi eksportir di tanah air.
“Terkait hal ini, KBRI Washington DC bersama dengan kementerian terkait di tanah air dan juga KADIN, khususnya KIKAS (KADIN Indonesia Komite AS), akan segera melakukan program sosialisasi yang intensif kepada eksportir Indonesia agar mereka dapat mengoptimalkan preferensi tarif ini," ujar Lutfi.

GSP menjadi insentif yang tepat bagi produk-produk primadona Indonesia, termasuk sektor UKM, untuk bersaing di pasar AS.

Ditambahkan oleh Dubes Lutfi bahwa Pemerintah Indonesia juga memproyeksikan dinaikkannya status GSP menjadi Limited Trade Deal (LTD) agar volume perdagangan dua arah Indonesia dan AS dapat meningkat dua kali lipat hingga 60 milyar dolar AS pada 2024.
 
"Sebagai dua perekonomian besar, kerjasama perdagangan dan investasi harus dilipatgandakan. LTD menjadi solusinya," ujar Lutfi.

LTD juga diproyeksikan dapat mengoptimalkan potensi kerjasama di luar perdagangan barang, khususnya digital trade, energi dan infrastruktur, serta peningkatan arus investasi.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA